Ketua PN Surabaya Bagi-bagi Bingkisan ke Anak Yatim Piatu

oleh -59 Dilihat
oleh
Ketua PN Surabaya Sujatmiko dibantu wakilnya saat memberikan tali asih kepada anak yatim

SURABAYA, PETISI.CO  – Puluhan anak yatim piatu dari panti asuhan As-Sakinah tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Senyum penghuni panti yang beralamatkan di jalan Wonokitri gang 4 nomor 26 ini, otomatis mengembang ketika Sujatmiko, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mulai membagi-bagikan tali asih kepada mereka, Senin (19/6/2017).

Satu persatu yang datang, mendapatkan amplop berisi uang serta bingkisan terbungkus kantong merah yang berisi alat sholat yang dibagikan secara bergantian oleh ketua PN Surabaya.

“Alhamdulillah masih ada berkah untuk saya dan adik-adik saya di ramadhan ini,” singkat Rini (14), salah satu penghuni panti yang usianya lebih tua dibanding yang lainnya.

Para penghuni panti tersebut, sengaja diundang pihak PN Surabaya pada rangkaian acara sosial yang digelar di hari-hari akhir pada bulan ramadhan 2017 ini. Dibantu oleh wakilnya, pemberian tali asih diberikan Sujatmiko di masjid Al Hikmah PN SUrabaya menjelang adzan maghrib berkumandang. Lalu, acara dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah serta buka bersama dengan para undangan.

Acara yang dikemas dengan tema “Buka Puasa Bersama dan Sholat Tarawih Berjamaah Bersama Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Pengadilan Negeri Surabaya Kelas I A Khusus” ini dibuka dengan sambutan oleh H Abdul Kadir SH, MH, Ketua PT Jatim.

Dalam sambutannya, Ketua PT Jatim mengungkapkan kebanggaannya terhadap aksi sosial yang dilakukan oleh PN Surabaya ini. “Kita berharap kegiatan serupa bisa dilakukan rutin setiap tahunnya,” ujarnya.

Tak hanya para penghuni panti, tampak pula raut sumringah yang tersirat di wajah Sujatmiko. Senyum khasnya tak pernah surut disepanjang rangkaian acara berlangsung, terlebih saat ia berdekatan dengan para anak yatim.

Namun sayangnya, ia enggan untuk dimintai komentar soal aksi sosial yang ia gelar tersebut. “Tidak ada yang perlu dikomentari, berbuat sosial merupakan kewajiban kita,” singkatnya.

Sedangkan, acara buka bersama dikonsep dengan tema tempo dulu. Para undangan dibuat nyaman menikmati menu buka puasanya dengan menikmati suasana vintage. “Soal konsep acara, kebetulan saja gedung pengadilan ini kan cagar budaya, ya sekalian kita buat konsep tempo dulu. Biar kesan sejarahnya makin kental,” tambahnya. (kur)