Kick Off Program Klinik BUMDes dan Akademi Wisata 2023, Ini Harapan Gubernur Khofifah

oleh -80 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan keuangan khusus kepada perwakilan kepala desa Rp 100.000.000

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa secara resmi melakukan Kick Off Program Klinik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan Akademi Wisata Tahun 2023 di Hotel Artotel TS Surabaya, Kamis (16/3/2023) malam.

Langkah ini diyakini akan efektif untuk membuka spektrum baru pengembangan desa Mandiri di Jatim. Sebab, jika sudah dikategorikan sebagai desa mandiri, maka support dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan berkurang bahkan bisa zero.

Gubernur Khofifah saat memberikan keterangan pers

“Sesungguhnya kita tidak hanya menarget Desa Mandiri makin banyak, tapi desa yang sudah Mandiri itu harapan kita  akan menemukan spektrum baru meluaskan jejaring produk-produk kreatif mereka sehingga mandiri dan produktif,” kata Khofifah.

Melalui forum tersebut, Khofifah berharap adanya konektivitas dan sinergi yang dibangun dengan hexa helix approach yang melibatkan enam sektor. Yaitu sektor perguruan tinggi atau akademik, sektor usaha atau private sector, sektor pemerintah, masyarakat, media dan permodalan.

“Ini menjadi momentum untuk membangun sinergi di antara kita semua pasti banyak potensi-potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh masing-masing institusi,” ucapnya.

Pihaknya meyakini melalui hexa helix approach desa-desa mandiri akan mampu menemukan ruang yang memungkinkan pelaku UMKM bisa terus tumbuh berkembang serta menemukan ekosistem usaha yang lebih berkembang dan lebih baik lagi.

“Jadi mereka akan tetap bertumbuh, berkembang dan kita berharap kemandirian yang terus tumbuh dan berkembang itu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desanya,” jelasnya.

Desa mandiri di Jatim per Juli  2022 tercatat mencapai 1.490 desa. Jumlah tersebut, merupakan yang terbanyak secara Nasional setara 23,88%.

Agar potensi-potensi yang ada dapat terus berkembang, Khofifah telah melakukan identifikasi dan menemukenali desa-desa yang bisa mendapatkan support dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai desa devisa.

“Saya muter blusukan antara lain menemukenali produk original yang memungkinkan bisa terakses pasar global itulah Desa Devisa, per hari ini ada 64  Desa Devisa di Jatim, kita masih punya 85 lagi yang kita ajukan,” paparnya.

Pihaknya masih akan terus memaksimalkan desa-desa mandiri yang potensial, produktif, kreatif, dan inovatif untuk dibangunkan aksesnya oleh LPEI. “Kalau hari ini 64, Insya Allah Maret ini tambah 15. Tapi, kita punya stok yang kita ajukan 85 Desa devisa,” ungkapnya.

Khofifah juga berharap forum ini menjadi bagian penguat komitmen untuk memberikan pemberdayaan, pendampingan dan kemajuan bagi masyarakat di desa. Pasalnya kekuatan bottom up participation di Jatim dinilai luar biasa yang dibuktikan bahwa Kabupaten dan kelurahan dengan inovasi terbanyak ada di Jatim.

“Supaya ketika kita memberikan stimulan kita yakin bahwa akan menjadi multiplier  efek yang insya Allah siginifikan bagi penguatan dan pemberdayaan masyarakat di desa,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, didampingi Kadis PMD, Gubernur Khofifah juga menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus kepada 10 Desa masing-masing menerima Rp 100.000.000. Diantaranya Ds Kemirigede Kab Blitar, Ds Cluring Kab Banyuwangi, Ds Tanjungan Kab Gresik, Ds Sumberbendo, Kab Kediri.

Kemudian Ds. Kebundadap Timur Kab Sumenep, Ds Pacet Kab. Mojokerto, Ds Patungrejo Kab Magetan, Ds. Wonorejo Kab. Situbondo, Ds Banaran Kab Tulungagung, dan Ds Dadapan Kab Pacitan. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.