Kinerja PDAM tak Becus, Warga Pondok Benowo Indah Kelimpungan

oleh -104 Dilihat
oleh
Mulyadi Ketua RT 02 bersama Sri Leman dibantu Rofik mengisi rumah salah satu warga.

Tak Ada Pemberitahuan Aliran Air Mati

SURABAYA, PETISI.CO – Warga Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI) Kel. Babat Jerawat, Kec. Pakal Surabaya kecewa dan protes  dengan kinerja PDAM Surabaya. Pasalnya, aliran air PDAM sudah dua hari hingga berita ini diturunkan tidak keluar alias mati, tanpa adanya pemberitauan resmi. Hal tersebut membuat warga geram.

Akhirnya, warga banyak yang membeli air isi ulang dengan harga empat ribu pergalon, untuk mandi, buang air dan lain sebagainya.

Selain itu, juga banyak warga yang harus antre untuk meminta air dari air sumur milik warga yang sudah melalui proses filterisasi.

Seperti yang terjadi di rumah Sri Leman, warga RT 01 RW 12 PBI. Di rumah Sri Leman ini, sejak siang hingga malam hari banyak warga berdatangan untuk minta air bersih.

“Alhamdulillah, walau air PDAM mati, karena saya juga ada sumur yang airnya melalui proses filterisasi, banyak warga berdatangan untuk mengambil dan gratis, tis,” ujar Sri Leman. Bahkan, pemilik ‘sumur bersih’ itu juga rela membantu warga yang butuh air dengan mengantar ke rumah warga.

Dibantu Mulyadi Ketua RT 2 RW 12, mereka mengisi rumah-rumah warga yang membutuhkan.

“Semua ini gara-gara PDAM yang kinerjanya tidak becus. Masak aliran mati tidak  ada pemberitahuan, yang repot khan warga,” geram Mulyadi Ketua RT keturunan Madura ini.

Ibu-ibu warga RW 10 PBI hanya bisa melihat kran yang tak mengeliarkan air.

Kekecewaan juga dirasakan  wilayah RW 10. Malam ini warga banyak yang hilir mudik membawa galon untuk mencari air bersih. “Lah gimana, air ndak keluar kok ndak ada pemberitahuan dari PDAM, ini sangat kami sesalkan,”  protes warga RW 10 PBI.

Masih kata warga, seumpama dari PDAM ada pemberitahuan resmi kan enak, jadi sebelumnya bisa antisipasi dengan mengisi bak-bak dan timba-timba kosong yang ada.

“Kalau seperti ini mati mendadak, sedangkan kita ndak memiliki tandon air ya susah, akhirnya terpaksa membeli air isi ulang dengan menggunakan galon-galon sampai sebesar empat puluh ribu sehari, wong sehari-hari saja air keluarnya kecil, namun kita masih bisa menampung airnya,” ucap warga.

Sementara,  Bimo, pejabat PDAM Surya Sembada, saat dikonfirmasi melalui SMS,  dengan entengnya  hanya berjanji akan kordinasikan dengan unit kerja terkait.

“Semoga segera dapat solusi dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami,” kata Bimo.

Seluruh warga PBI berharap agar hal ini segera mendapat perhatian dari PDAM Surya Sembada,  Pemerintah Kota Surabaya, dan segera menormalisasinya, agar aliran air dapat menjadi lancar kembali.(bah/mul)

No More Posts Available.

No more pages to load.