Kita Cinta Allah dan 10 Sebab Mendapat Cinta Allah

oleh -292 Dilihat
oleh

KATA CINTA sudah akrab terdengar ditelinga kita. Bahkan semua orang juga pernah merasakan yang namanya cinta.

Setiap individu punya rasa cinta yang bisa ditujukan pada berbagai hal pada umumnya. Seperti anak, harta, wanita, rumah, jabatan dan lainnya.

Tapi ketahuilah, bahwa cinta yang paling tinggi dan mulia adalah cinta seorang kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali-Imran: 14)

Jika rasa cinta telah sesuai dengan jalan yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Tapi sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridhaNya maka menjadi perbuatan maksiat. Jadi jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah, yaitu kesyirikan.

Mendasarkan cinta kepada orang lain karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tentu akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisiNya. Cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang sangat banyak dan berharga.

Jadi, cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yang memiliki kedudukan tinggi dalam agama, sebagaimana ibadah-ibadah yang lain.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)

Selain itu, yang paling penting adalah, kita harus berusaha supaya Allah mencintai kita. Nah, untuk mendapatkan kecintaan Allah, tentunya kita harus mengikuti Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, yakni mengikuti sunnah-sunnah beliau. Dan apa-apa yang disandarkan kepada Beliau, baik ucapan, perbuatan, persetujuan dan sifat beliau. Yang meliputi aqidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah. Ada yang sifatnya wajib dan ada yang sunnah.

Yang wajib berarti harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sedangkan yang sunnah, semaksimal mungkin dilaksanakan.

Mencintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bisa dipelajari lewat tanda-tandaNya yang tersebar di seluruh alam semesta. Bentuk pemahaman dan kecintaan kepada Allah ini, dapat kita wujudkan dengan amal saleh dan akhlakul karimah yang berorientasi dalam segenap aspek kehidupan.

Apabila cinta manusia kepada Allah semakin lekat, maka kepatuhan dan ketaatan kepadaNya semakin bertambah dan kuat, sehingga dengan sendirinya mereka ridha mengorbankan apa saja yang ada pada dirinya untuk memenuhi kecintaannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Waktunya, pikirannya, perasaannya, tenaganya, hartanya, bahkan jiwanya tak segan-segan dipertaruhkan.

Itulah yang dibuktikan para sahabat yang mencintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala melebihi segala-galanya.

Banyak orang mengaku telah mencintai Allah, tetapi sudah benar-benar mulia dan murnikah cintanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Untuk itu, seseorang dituntut selalu ikhlas menerima apapun yang telah diberikan Allah kepadanya, dan harus rela mengorbankan kehendaknya demi kehendak Allah serta harus berpegang erat-erat kepada apa yang membawanya lebih dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Jika kecintaan kepada Allah benar-benar menguasai hati manusia, maka semua cinta kepada yang lain pun akan hilang. Dan jika kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah sempurna, maka tidak ada kebahagiaan yang bisa menandingi kebahagiaan beribadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Jika ada derajat yang tinggi, jika ada momen yang indah, jika ada keberuntungan yang hebat, jika ada kebahagiaan yang hakiki, jika ada kesuksesan yang sesungguhnya, maka itu semua adalah ketika kita dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian”. (QS. Ali Imron: 31)

Mengharap cinta dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan pernah kecewa. Mengapa ? Karena Allah itu maha baik, Allah itu maha sempurna, Allah itu maha segala-galanya. Dari banyak ayat dalam Al Qur’an kita dapat menggali sejumlah hal tentang siapa saja yang Allah cintai.

Menurut Ibnu Qayyim dalam Madarij As-Salikin Bain Manazil Iyyaka Na’budu Wa Iyyaka Nasta’in, terdapat 10 sebab yang mendatangkan cinta Allah Wa Jalla, berikut rinciannya :

  1. Membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Ini sebagaimana seseorang memahami sebuah buku, dan bagaimana dapat memahami maksud dari penulis tersebut. Begitu pula dengan Al Qur’an
  2. Mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah sunnah setelah mengerjakan ibadah wajib
  3. Senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan, amalan dan keadaan dirinya
  4. Lebih mencintai Allah dibandingkan hawa nafsunya. Senantiasa meningkatkan kecintaannya meskipun kesulitan
  5. Merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatanNya, maka dia pasti mencintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
  6. Memperhatikan kebaikan, nikmat, dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepadanya baik nikmat lahir maupun batin
  7. Seluruh hatinya diserahkan kepada Allah saat melakukan ketaatan
  8. Menyendiri dengan Allah saat Dia turun ke langit dunia dengan beribadah dan meminta kepadaNya. Kemudian melakukan istighfar dan bertaubat
  9. Duduk bersama orang yang mencintai Allah, dan mengambil kata-kata mereka seperti buah yang begitu nikmat
  10. Menjauhi segala sebab yang dapat menghalangi antara dirinya dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Demikianlah sejumlah hal tentang siapa saja yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sungguh beruntung sekali mereka, berbahagia sekali mereka dan itulah puncak kebahagian yang hakiki.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai kita semua. Aamiin yaa rabbal alaamiin……

fimdalimunthe55@gmail.com

No More Posts Available.

No more pages to load.