Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Konsorsium II Program Kota Masa Depan UK PACT menggelar Market Sounding Kawasan Kota Lama Surabaya 3.0 pada Senin (20/1/2025) malam di Hotel Sheraton, Surabaya. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi ekonomi kawasan Kota Lama kepada masyarakat dan para pelaku usaha.
Program ini merupakan bagian dari kemitraan antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia dan Pemerintah Inggris, melibatkan World Resources Institute (WRI) Indonesia, ARUP, dan Vital Strategies. Dalam kesempatan tersebut, WRI Indonesia menyerahkan laporan bertajuk “Mengubah Warisan Menjadi Peluang: Pengembangan Model Bisnis untuk Kota Lama Surabaya” kepada Pemkot Surabaya sebagai tindak lanjut desain pengembangan yang telah diserahkan pada 12 November 2024.
Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, yang mewakili Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menuturkan bahwa sejak diluncurkan pada pertengahan 2024, kawasan Kota Lama telah menarik banyak perhatian. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi, seperti pengembangan fasilitas pendukung wisata agar pengunjung dapat menikmati pengalaman yang lebih lengkap dan berbelanja di area tersebut.
“Kami melihat potensi ekonomi yang sangat besar jika kawasan ini ditata dengan baik. Harapannya, pengunjung tidak hanya datang sebentar tetapi juga berlama-lama dan berbelanja,” ujar Agus.
Pemkot Surabaya juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemilik gedung di kawasan Kota Lama dengan para investor yang tertarik, namun masih menghadapi kendala dalam menghubungi pihak terkait.
“Kami berharap acara ini menjadi jembatan yang mempertemukan pemilik gedung dengan para investor,” tambahnya.
Pada siang harinya, rangkaian acara diisi dengan tur di kawasan Kota Lama Surabaya, di mana peserta diajak menjelajahi lokasi dan bangunan bersejarah untuk melihat langsung potensi investasinya. Sementara pada malam hari, diskusi panel digelar untuk membahas konsep desain dan peluang investasi, serta berbagi ide usaha yang dapat dikembangkan di kawasan tersebut.
Head of PMEL and Managing Result WRI Indonesia, Ary Lesmana, menjelaskan bahwa revitalisasi Kota Lama adalah langkah awal untuk mengoptimalkan potensi ekonomi kawasan ini. Ia menyebut desain penataan kawasan telah disesuaikan dengan identitas sejarah unik Kota Lama, yang mencakup perpaduan zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu.
Menurut Ary, survei terbaru menunjukkan bahwa Kota Lama Surabaya menerima 44.150 pengunjung per minggu, dengan 96 persen di antaranya merekomendasikan tempat ini kepada teman mereka.
“Ini menunjukkan daya tarik besar kawasan Kota Lama yang patut dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya menarik investasi, tersedia 39 lokasi bangunan dan lahan di kawasan Jalan Kasuari, Jalan Panggung, dan Jalan Karet yang siap untuk dijual atau disewakan kepada para pelaku usaha.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini dapat diakses melalui akun Instagram resmi Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya dan WRI Indonesia. (dvd)