KPK Kembali Datangi Kabupaten Bondowoso, Ada Apa?

oleh -5003 Dilihat
oleh
Alvi Rahman Waluyo, Kordinator Supervisi KPK Wilayah Jatim III dan Kalimantan Tengah

BONDOWOSO, PETISI.CO – Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendatangi Kabupaten Bondowoso, namun kedatangannya bukan untuk Operasi Tangkap Tangan (OTT), melainkan bertugas untuk membantu pemerintah daerah dalam penekanan, pencegahan, dan penyalahgunaan anggaran, Rabu 29 Mei 2024.

Alvi Rahman Waluyo, Kordinator Supervisi KPK Wilayah Jatim III dan Kalimantan Tengah bersama tim datang ke Bondowoso untuk melakukan pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan program Pencegahan Korupsi Integrasi didaerah Melalui sistem Monitoring Centere For Prevention (MCP) dan hasil dari Survey Penilaian Integritas (SPI).

“Hari ini kami hadir di Bondowoso untuk melihat bagaimana pelaksanaan upaya-upaya pencegahan korupsi bisa dilaksanakan, apakah sudah selesai atau belum, ada dua alat ukur yang kita pakai yaitu indek MCP dan SPI,” ujar Alvi Rahman Waluyo, Kordinator Supervisi KPK Wilayah Jatim III dan Kalimantan Tengah itu.

Dirinya menjelaskan salah satu tolok ukur SPI adalah melihat Persepsi dan pengalaman masyarakat menilai Pemkab Bondowoso, Alvi mengatakan saat ini berdasarkan hasil SPI dan MCP tahun 2023 Pemkab Bondowoso perlu perbaikan.

“Tapi Alhamdulillah tadi ada komitmen dari Pemerintah kabupaten Bondowoso untuk memperbaiki dan itu menjadi tugas kita bersama, komitmen itu dijalankan atau tidak,” ujarnya.

Ia juga menyarankan kepada temen temen Pers dan masyarakat untuk membantu mengawasi Pemda terkait komitmen komitmen yang ada bisa dilaksanakan dengan baik, sehingga harapannya Pemkab Bondowoso bisa bener bener nilai MCP naik dan SPInya baik.

“KPK selalu mengupayakan pencegahan, upaya pencegahan tidak selalu oleh KPK, tapi oleh seluruh APH dan dibantu temen Pers dan juga masyarakat,” ujarnya.

Diketahui melalui monitoring dan evaluasi KPK Pemerintah Kabupaten Bondowoso menyepakati ada 20 item perbaikan perbaikan seperti percepatan sertifikasi aset, pencegahan korupsi dipajak restoran, kemudian menajeman ASN sistem merit lebih ditingkatkan di Bondowoso dan peran inspektorat akan dibahas.

“Kami hari ini datang kesini sudah sangat senang karena komitmen Pemkab Bondowoso sudah terlihat baik, dan harus komitmen komitmen tersebut harus dijalankan,” ujarnya.

Ia juga menangapi pertanyaan wartawan terkait MCP dan SPI rendah itu rentan terjadinya korupsi, dirinya mengiyakan.

“Iya, memang MCP dan SPI ini satu indikator, jadi kami harus kasih penjelasan ketika MCPnya baik SPI nya baik bukan berarti tidak terindikasi korupsi tentu tidak, apalagi MCP nya SPI nya rendah,” tutupnya. (eko)

No More Posts Available.

No more pages to load.