Malang, petisi.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang menyelenggarakan debat publik perdana, dengan mengangkat tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah”. Debat menghadirkan tiga kontestan pasangan calon (Paslon) 1. Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin (WALI), 2. Heri Cahyono-Ganisa Pratiwi Rumpoko, (SamHC-Ganis), 3. Abah Anton -Dimyati Ayatollah (ABADI). Bertempat di Grand Mercure Malang Mirama Hotel, Blimbing Kota Malang, Sabtu (26/10/2024).
Ketua KPU Kota Malang, Muhamad Toyib dalam pembukaan acara debat publik yang akan berlangsung, mengatakan debat publik kali ini diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat. “Debat Publik ini juga dibuat regulasi agar dipatuhi oleh semua kontestasi, pendukung dan lainnya,” ucapnya.
Sementara tiga kontestasi diberikan waktu masing-masing 30 menit untuk menyampaikan visi dan misi serta program kerja selama lima tahun kedepan kepada tiga paslon kontestan Pilwali.
Dalam kesempatannya, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1 ini, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin menyampaikan sejumlah visi misi dan lima program unggulan, antara lain seragam gratis bagi pelajar SD, SMP hingga SMA, 1000 beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa, 1000 event seni budaya, olahraga, dan UMKM, Rp 50 juta untuk operasional RT, serta menyelesaikan masalah dasar perkotaan.
Sementara, Paslon nomor urut 2, Heri Cahyono dan Ganisa Pratiwi Rumpoko menyampaikan beberapa visi misi dan program prioritas, Pasangan nomer dua ini akan menyelesaikan infrastruktur yang ada, selain itu misi kami adalah sesuai visi Proklamator, dan menggalakan sistem jaring sosial. Pria yang akrab disapa Sam HC tersebut menyebut akan membawa Kota Malang yang kreatif dan berdaya saing.
“Berdaya saing ini menyangkut kualitas SDM yang akan kami kembangkan berdasar bakat yang dimiliki. Visi kami kami selaras dengan Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” jelas Sam HC.
Sam HC juga menyampaikan sembilan programnya bersama Ganisa Pratiwi Rumpoko, antara lain kuliah gratis, gampang cari kerjoan, puskesmas mental, males macet, wegah banjir, kota pintar dan lestari, curhat langsung bersama wali kota, dokter mlebu kampung, usaha lancar jaya, serta jaring sosial.
Sementara, pasangan nomer tiga Abah Anton-Dimyati Ayatolloh menyampaikan, menciptakan Indonesia emas, dimana anak putus sekolah harus mendapat pendidikan yang tinggi, mewujudkan Kota Malang dengan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.
“Kota bermartabat dan maju, ingin menciptakan generasi emas di kota Malang, tidak ada putus sekolah, dan sekolah yang tinggi. Kota yang nyaman harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai,” tukas Moch Anton.
Di akhir penyelenggaran debat publik suasana tetap berlangsung dengan aman, lancar dan damai, tampak para pendukung tiga pasangan yang tidak bisa masuk di area debat publik dan berada di area luar arena debat menunjukan suasana kondusif dan damai hingga menunggu usai acara. (clis)
