La Nyalla Raih Suara Besar di Madura, Ini Kuncinya

oleh -115 Dilihat
oleh
La Nyalla sering turun menemui masyarakat bawah di Madura

SURABAYA, PETISI.CO – Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Madura, Surokhim menilai sukses anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mattalitti meraih suara signifikan di Madura dalam pemilihan anggota DPD RI 2019, karena faktor relasi personal yang sudah dipelihara sejak lama.

“Relasi personal tretan dibik (saudara sendiri) itu yang membuat kendati ada insiden membela pak Jokowi suara pak La Nyalla masih kuat di Madura,” katanya kepada petisi.co, Minggu (12/5/2019).

Menurutnya, bagi pemilih Madura hubungan personal kadang mengalahkan citra udara. Itu pula yang bisa memberi penjelasan mengapa capres Prabowo Subianyo menang telak, tapi hasil pemilu legislatif bisa terbagi rata ke semua partai.

“Jadi relasi hubungan personal beliau yang terjalin sudah lama dan terpelihara baik itu yang bisa mengalahkan sedikit insiden potong diri,” tandas peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini.

Sebelumnya, La Nyalla memang pernah mengeluarkan pernyataan menghebohkan publik. La Nyalla berjanji akan memotong lehernya jika capres Prabowo menang di Madura. Belakangan La Nyalla meralat pernyataan itu.

Setelah ramai di medsos, La Nyalla mengaku pernyataan itu ditujukan kepada kader Pemuda Pancasila (PP) agar bersemangat memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf di pilpres 2019.

“Kalau soal pengaruh, sebenarnya ada pengaruhnya untuk swing voter Madura, tapi tidak kepada yang strong voter karena faktor di atas tadi,” jelasnya.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Madura, Surokhim

Selain faktor relasi personal, Surokhim menyebut Pak La Nyalla juga punya kebiasan turba silaturahim atau sowan pada tokoh-tokoh kunci masyarakat Madura. Sehingga, jaringan tretan dibik terpelihara baik di Madura.

“Apalagi beliau juga dikenal gemar menyantuni anak yatim, sehingga masih dianggap tretan dibik di masyarakat Madura. Faktor itu saya pikir yang membuat pak La Nyalla masih memeroleh hasil signifikan di pemilu DPD di Madura,” paparnya.

Selain itu, lanjutnya, di Jatim pak La Nyalla punya jaringan yang juga menyebar kuat hampir di semua wilayah, baik memanfaatkan ormas maupun jaringan bisnis dan kultural yang bersangkutan. Dia sudah punya modal pemilih loyal karena aktivitas jaringan orang kemasyarakatan, kultural dan bisnis yang beliau jalankan selama ini.

“Hampir semua pemilih loyal beliau tahu kalau beliau dikenal royal dan suka berbagi. Apalagi beliau juga dikenal total jika membantu tokoh dalam kontes politik. Saya pikir itu yang membuat relasi kuasa beliau di Jatim relatif kuat,” katanya.

Ketua Umum Kadi Jatim itu, lolos ke Senayan dengan perolehan 2.267.058 suara. Dari jumlah suara itu, sebanyak 442.733 diantaranya diraih di Madura.

Berdasar perolehan suara DPD hasil akhir pembacaan Rekapitulasi KPU Jatim, La Nyalla menempati urutan kedua. Peringkat pertama ditempati Evi Zainal dengan 2.416.663 suara. Tempat ketiga Achmad Nawardi dengan 1.414.478 dan tempat keempat Adilla Azis yang meraih 1.322.755 suara.

“Kepercayaan yang besar, amanah yang tentu saja berat. Lebih dari 2,2 juta suara, tersebar merata di 38 kabupaten/kota, tanpa politik uang justru di tengah maraknya politik uang. Terima kasih semuanya. Saya tidak akan mengkhianati kepercayaan ini,” ujar La Nyalla.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.