SURABAYA, PETISI.CO – Kota Surabaya masih terlalu perkasa di arena Kejurnas Selam Finswimming 2019 memperebutkan Piala Gubernur Jatim. Para atlet selam (peselam) nya tak mampu ditandingi oleh atlet daerah lain. Alhasil, Surabaya untuk kesekian kalinya tampil sebagai juara umum.
Bertanding selama 2 hari (16-17 Nopember 2019) di Kolam Renang KONI Jatim, kontingen selam Surabaya menduduki urutan pertama perolehan medali dengan meraih 34 emas, 20 perak dan 14 perunggu. Disusul Kabupaten Pasuruan di urutan kedua dengan 26 emas, 11 perak, 7 perunggu.
Tempat ketiga diduduki kab Banyuwangi yang meraih 12 emas, 11 perak, 12 perunggu. Posisi keempat kab Malang mendapat 12 emas, 11 perak, 9 perunggu. Peringkat kelima kab Bandung Barat yang mengumpulkan 6 emas, 9 perak dan 2 perunggu.
Meski Surabaya masih perkasa, namun secara umum peta kekuatan selam di Jatim sudah merata. Tidak didominasi Surabaya saja. Daerah lain, seperti Pasuruan, Banyuwangi, Malang juga berkembang cukup bagus.
“Daerah-daerah lain yang tahun lalu tidak punya medali, sekarang sudah berhasil meraih medali, meski bukan emas. Gairah pembinaannya sudah mulai nampak,” kata Ketua Pengprov POSSI Jatim, Mierza Muttaqien kepada wartawan usai penyerahan medali di Kolam Renang KONI Jatim, Minggu (17/11/2019).
Yang menggembirakan lagi, menurutnya, yaitu catatan waktu yang diukir para peselam di kejurnas 2019 luar biasa. Catatan waktunya jauh lebih baik dari kejuaraan sebelumnya. Artinya, tingkat persaingan menjadi lebih ketat.
“Mungkin ini sebagai akibat dari mulai dipertandingkannya cabang olahraga (cabor) selam di SEA Games, maupun eksibisi di Olimpiade. Artinya, menjadi semangat atlet dan semua pelatih. Sudah ada arah dan tujuan yang jelas. Mau sampai ke arah mana, kualitasnya harus seberapa,” ujarnya. (bm)
