Langkah Taktis Gubernur Khofifah Tangani Dampak Sosial Erupsi Gunung Semeru

oleh -70 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah melihat kondisi rumah rusak berat akibat abu vulkanik Gunung Semeru.

SURABAYA, PETISI.CO – Pasca Gunung Semeru erupsi, Sabtu (4/12/2021), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung memerintahkan BPBD Jatim dan Dinas Sosial mengirim bantuan tenaga, peralatan hingga logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi, termasuk pengungsi.

Ratusan paket bantuan untuk masyarakat Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru, dikirim ke Lumajang, Sabtu (4/12/2021) malam. Paket bantuan yang dikirimkan berupa beras, lauk pauk, tambah gizi, selimut, family kids, baju anak-anak, dan sembako.

Semburan abu vulkanik Gunung Semeru mengubur Mobil truk milik warga setempat.

Bantuan lain juga dikirimkan yaitu terpal, kantong mayat, pampers, masker kain, masker medis, sandang, air, biskuit bayi, minyak telon, minyak kayu putih, dan suplemen.

Selain itu, juga dikirimkan Trail, Chainsaw, Tenda pengungsi, Tenda posko, Genset, Light Tower, Velbed, Sleeping bag, Police Line, Cangkul, Sekrop, Kabel, Jurigen, Sepatu boot, Kacamata google, Toolkit, Helm dan Antena tower hidrolis.

“Saya bersama Bupati Lumajang meninjau lokasi kejadian dan menyisir apa-apa saja yang dibutuhkan masyarakat,” kata Khofifah saat meninjau dampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Renteng, Desa Sumber Wulu, Kec.Candi Puro, Lumajang, Minggu (5/12/2021).

Dijelaskan, bantuan yang saat ini dikirimkan adalah sebagai langkah awal kesigapan Pemprov Jatim dalam menangani bencana alam. Nanti, akan ada bantuan-bantuan lain yang akan dikirimkan secara bertahap sesuai kebutuhan lapangan.

Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan BPBD Lumajang termasuk dengan perangkat desa setempat dan PPGA (Pos Pengamatan Gunung Api). Diimbau warga agar tidak melakukan aktivitas di aliran daerah aliran sungai (DAS) Mujur, Curah Kobokan dan DAS yang dimungkinkan dialiri guguran awan panas.

“Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik. Kami tetap terus memonitor perkembangan melalui WAG (Whatsapp Group), Radio dan tetap mematuhi himbauan yang disampaikan PVMBG dan pemerintah,” ujarnya.

Pihaknya juga telah meminta kepada bupati dan wali kota di Jatim diminta untuk saling bergotong royong membantu Kabupaten Lumajang yang tengah dilanda guguran awan panas Gunung Semeru.

“Insya Allah bupati dan wali kota serta jajaran TNI- POLRI, BNPB, SAR bergotong royong membantu masyarakat Lumajang. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bersama BPBD kabupaten setempat dan Tagana sudah saling bergerak dan berkoordinasi,” jelasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat, kronologi kejadian erupsi Gunung Semeru kali ini, berawal dari gugurnya awan panas Gunung Api Semeru, pada hari Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB, yang mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kec Pronojiwo.

Berdasarkan data dari BPBD Jatim, saat ini visual Gunung Api Semeru masih tertutupi kabut. Disertai hujan dengan intensitas sedang dan aktivitas APG masih terus berlangsung.

Di sisi lain, BPBD Kab Lumajang tetap memonitor dan melakukan koordinasi dengan PPGA tentang perkembangan guguran awan panas Gunung Semeru. Sementara pada Pukul 16.40 WIB, getaran pada seismograf terpantau sudah mengecil.

Adapun beberapa titik lokasi pengungsi yang telah ditetapkan BPBD Jatim, antara lain berada di Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Kamarkajang, rumah warga yang aman, Masjid Jarit, Kec Candipuro. Hingga saat ini, BPBD Jatim dan Kab Lumajang masih terus melakukan pendataan terkait jumlah pengungsi.

Tingkat aktifitas Gunung Semeru sendiri berada di Level II (Waspada). Dimana beberapa lokasi yang terdampak antara lain berada di Kec. Pronojiwo, diantaranya Desa Curah Kobokan, Desa Supiturang dan Kec. Candipuro, utamanya di Desa Sumberwuluh.

Adapun dampak yang terjadi akibat Gunung Semeru, antara lain putusnya jembatan Gladak Perak, Desa Curah Kobokan, sehingga beberapa lokasi tidak bisa diakses dari Kab. Lumajang dan alternatifnya memutar melalui Kab. Malang. Sementara itu beberapa rumah yang berada di Desa Curah Koboan tertutup material vulkanik. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.