BONDOWOSO, PETISI.CO – Pedagang di lantai dua, Pasar Induk Bondowoso keluhkan sepinya pengunjung. Bahkan sejumlah pedagang di wilayah ini mengaku banyak merugi, dan memilih menutup lapak dagangan untuk sementara.
Endang, pedagang daging ayam bagian sore di pasar tersebut mengatakan, sejak ada kebijakan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), kondisi pasar harian sangat sepi dari aktivitas. Bukan satu, dua atau tiga pedagang memilih gulung tikar.
“Banyak yang tutup tidak berjualan, dagangan banyak tidak laku. Kadang seharian nunggu cuma ada tiga hingga lima pembeli,” katanya, Jumat (10/4/2020) kemarin.
Hingga saat ini, ada puluhan lapak pedagang yang tidak buka, mayoritas pedagang daging ayam. Dia mengaku, kondisi itu menjadi pukulan telak pedagang di pasar Induk Bondowoso. Kendati sejumlah harga tengah mengalami penurunan, namun kondisi itu juga dibayangi dengan penurunan pengunjung.
“Pengunjung enggan naik ke lantai dua, karena tangganya licin. Di samping itu, lapak yang ada, kumuh, sampah berserakan, dan bau akibat pembuangan air buntu,” timpalnya.
Kami, pedagang sore, berharap kepada pemerintah, kembalikan lapak kami ke tempat semula.
“Dulu masih berjualan di bawah enak. Kenapa tempat yang kami berjualan dijadikan tempat parkir. Kami berjualan demi menghidupi keluarga, demi pendidikan anak-anak,” katanya sambil menangis.
Hasil penelusuran petisi.co, Sabtu (11/4/2020) sore ini, pasar Induk Bondowoso, di lantai dua, terlihat kumuh, kotor dan bau. Pengunjung pun terlihat sepi. (tif)