Laporan Keuangan Kelompok Tani Sido Makmur Satu Mlanten Dipertanyakan

oleh -110 Dilihat
oleh

MOJOKERTO, PETISI.CO – Bermula dari kecurigaan laporan keuangan Kelompok Tani Sido Makmur Satu Dusun Mlanten Desa Mlanten Kecamatan Puri Mojokerto, yaitu banyaknya biaya pembuatan proposal pengajuan bantuan sekitar Rp 2 juta sampai Rp 7 juta dan masih banyak  biaya -biaya yang dikeluarkan hingga jutaan rupiah, dinilainya di luar batas kewajaran.

Salah satu anggota kelompok tani mengatakan, uang kas dari penjualan traktor sebesar Rp 22 juta dan uang bantuan lainnya dipegang oleh Ketua Kelompok Tani Sido Makmur, Setu (47), karena bendahara dan sekretaris tidak bisa menulis dan membaca.

“Dan Ketua PPL juga sudah tau, kenapa tidak diganti dan saya curiga ada dugaan pungli dengan anggota PPL, karena banyaknya bantuan yang turun di Kelompok Tani Sido Makmur,” ungkapnya

Setu  saat dikonfirmasi media petisi co mengatakan,  benar  pihaknya pernah menjual traktor bantuan tahun 2011, tapi yang menjual ketua kelompok yang lama. “Saya hanya meneruskan saja, mengenai biaya proposal pengajuan, saya menyuruh orang untuk membuatnya dan saya selalu berkoordinasi dengan anggota PPL,” ungkapnya.

Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Puri Suhartiningsih mengatakan, Seto sering main  ke kantor dan membawa makanan, tapi masalah  informasi penjualan bantuan traktor baru, justru  tau dari teman-teman wartawan.

“Saya tegaskan,  saya tidak pernah menerima uang suap dari Ketua Kelompok Tani Sido Makmur Satu sepeserpun,” ungkapnya.(nang)

No More Posts Available.

No more pages to load.