Larung Tumpeng Sesaji Tradisi Adat Warga Telaga Sarangan Merupakan CoE Pemkab Magetan

oleh -216 Dilihat
oleh
Sesaji dilarung ke tengah Telaga Sarangan

MAGETAN, PETISI.CO – Tradisi adat labuhan Sarangan atau labuh sejaji puncak rangkaian bersih desa yang dilaksanakan pada hari Jum’at Pon bulan ruwah oleh warga masyarakat sekitar wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan. Kegiatan ini merupakan Calender of Event (CoE) Pemkab Magetan di tahun 2022 kali ini di gelar secara sederhana tidak di bukak untuk umum mengingat situasi pandemi covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Magetan Joko Trihono mengutarakan, kegiatan labuhan sarangan dilaksanakan oleh warga Kelurahan Sarangan dan sekitarnya. Saat ini masih masa pandemi, pelaksanaan digelar tidak untuk umum dan kegiatan selama dua hari untuk sementara wisata telaga sarangan ditutup selama 24 jam,” terang Kepala Disparbud Magetan.

Kirap sesaji sebelum dilarung

Wakil Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti menyampaikan, agenda Labuhan Sarangan sudah diagendakan dalam Calender of event. Namun, karena saat ini masih pandemi covid-19 pelaksanaan kegiatan digelar secara sederhana tidak seperti tahun-tahun sebelum adanya pandemi yang biasa dilaksanakan dengan event besar mengundang para wisatawan untuk hadir menyaksikan tradisi adat Labuhan Sarangan kali ini, Jum’at (18/03/2022).

Karena saat ini masih pandemi event tradisi adat Labuhan Sararangan kali ini pelaksanaan larung tumpeng sesaji Jum’at pon dan kirim doa digelar sekaligus khusus warga masyarakat Sarangan.

“Makna penyelengaraan tradisi adat Labuhan Sarangan ini sebagai wujud rasa syukur khususnya warga Sarangan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya Telaga Sarangan ini warga masyarakat mendapatkan berkah,” tutur Bunda Nanik.

Menurut Kepala Kelurahan Sarangan, Prima Suhardi Putra menjelaskan, pelaksanaan Labuhan Sarangan merupakan bentuk rasa syukur warga masyarakat Kelurahan Sarangan yang diwujudkan dalam tradisi adat labuhan sarangan atau labuh sesaji yang biasa dilakukan pada hari Jum’at Pon Bulan Ruwah. Akan tetapi ada tahun-tahun tertentu dimana di Bulan Ruwah tidak ada hari Jum’at Pon-nya. Sehingga dimajukan di Bulan rejeb namun harinya tetap sama hari Jum’at Pon.

Penyelengaraan acara secara giat sebenarnya satu kesatuan antara labuhan dengan Dawuhan. Kalau Dawuhan dilaksanakan di sumber mata air berada di Dukuh Ngluweng. Sedang pelaksanaan labuhan dilaksanakan di Telaga Sarangan

Rentetan giat selama dua Minggu namun khusus acara labuhan sesaji persiapan dimulai hari Rabu. Persiapan dekorasi dan sebagainya selanjutnya hari Kamis dilaksanakan iring-iringan atau arak-arakan kambing kendit dan kemudian disembelih di punden. “Malam harinya ada kegiatan tirakatan dan hari Jum’at Pon ini puncak kegiatan larung tumpeng sesaji,” jelasnya.

“Dengan adanya labuh sesaji ini diharapkan seluruh warga Kelurahan Sarangan khususnya para pelaku wisata Sarangan semuanya diberikan keberkahan, rejeki lancar dan halal dari Alloh,” ungkap Kepala kelurahan Sarangan. (pgh)

No More Posts Available.

No more pages to load.