Lawan Rasa Sakit, Alisya Mellynar Raih Emas PON Papua

oleh -94 Dilihat
oleh
Penampilan gemilang Alisya Mellynar saat tampil di nomor taolu taiji jian + taiji quan.

PAPUA, PETISI.CO – Tim Wushu berhasil menyumbangkan dua medali emas untuk kontingen Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua, yang berlangsung di GOR Futsal Dispora, Merauke, Kamis (30/9/2021).

Prestasi ini sangat membanggakan. Tak hanya bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim dan tim wushu. Namun, juga secara pribadi bagi Alisya Mellynar.

Ya, Alisya menjadi salah satu penyumbang medali emas di nomor taolu taiji jian + taiji quan. Ia berhasil meraih angka yang sangat tinggi, yakni 9,67 di taiji jian dan 9,68 di taiji quan.

Keberhasilan ini, membuatnya sangat terkejut. Ia sama sekali tak pernah memprediksi sebelumnya. Sebab, seperti yang disampaikan tim pelatih tidak memasang target padanya.

Maklum, di nomor tersebut ada nama-nama dari daerah lain yang dianggap lebih kuat. Seperti dari DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Bahkan, menjelang pertandingan saat latihan perdana, Senin (27/9/2021) lalu, Alisya mengalami cedera sehingga latihan yang dijalani tidak maksimal.

Selama dua hari tampil, secara kasat mata tampak seperti tidak ada apa-apa. Meski berkali-kali ia melakukan lompatan dan menggunakan kaki kanan yang cedera sebagai tumpuannya. Dari wajah pun tampak ia sangat rileks, seperti tidak ada beban.

Walau begitu ia merasa sedikit ada rasa nyeri ketika saat turun usai melakukan lompatan. Namun, rasa sakit itu ia tahan untuk bisa meraih medali emas.

“Ya sempat cedera pas latihan perdana, katanya saat itu di engkel ligamennya kendor akhirnya saya merasa sakit. Sampai kemarin waktu pemanasan masih terasa sakit, cuma karena penanganan dari tim masase tepat alhamdulillah bisa main dan menang,” ujar Alisya.

Bagi Alisya, PON ini merupakan keikutsertaanya pertama. Sehingga, saat tampil ia berusaha untuk memberikan yang terbaik meskipun tidak ditarget untuk meraih medali emas.

“Motivasinya lebih banyak self talk ngomong kuat terus. Terus saya memang gak ditarget, main loss aja. Jadi gak terbebani dan mau menampilkan yang terbaik. Tentu saya gak menyangka karena ini PON pertama dan gak ada target,” ungkap atlet asal Surabaya itu.

Selain itu, Alisya mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak. Mulai tim pelatih, teman-teman atlet, tim masas, dan tim psikologi yang selalu memberikan dukungan untuk bisa meraih prestasi terbaik di tengah kondisi yang sejatinya tidak 100 persen.

“Kita percaya kemampuan dia bagus, tapi banyak yang meremehkan dia. Kita percaya dia bisa, cuma kita gak berani target. Tapi dia berhasil menunjukkan kalau dia bisa. Puji tuhan aku seneng pol, ini bisa memotivasi teman-teman yang lain,” kata Pelatih Wushu Taolu, Sherly Hoediono. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.