Surabaya, petisi.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya siap sukseskan angkutan Nataru 2024/2025. Sebanyak 54 KA dioperasionalkan selama periode Libur Nataru 2024/2025, yakni mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
54 KA tersebut, terdiri dari 46 KA jarak jauh reguler, 6 KA jarak jauh tambahan, dan 2 KA lokal komersial tambahan. Jumlah KA angkutan Nataru l ini meningkat 8% dibanding Nataru tahun sebelumnya sebesar 50 KA.
Setiap harinya, KAI Daop 8 Surabaya menyediakan 30.582 tempat duduk/436.572 tempat duduk selama Masa Libur Nataru 2024/2025. Jumlah ini meningkat 3% dibanding Nataru tahun sebelumnya sebesar 424.106 tempat duduk.
“Semoga dengan persiapan yang matang dari seluruh aspek tersebut, serta didukung kolaborasi dan kerja keras seluruh insan KAI, KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman,” kata Executive Vice President (EVP) KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo.
Sebagai persiapan menghadapi Nataru, Daop 8 melakukan gelar pasukan angkutan Nataru 2024/2025 di Halaman Kantor Daop 8 Surabaya, Senin (23/12). Apel tersebut, diikuti oleh para pekerja KAI Daop 8, Anak Perusahaan, TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, PMK, BPBD dan Komunitas pecinta kereta api.
Apel Gelar Pasukan ini menandai hari pertama dilaksanakannya Posko Angkutan Nataru, dalam rangka melayani masyarakat yang menggunakan moda angkutan kereta api sejak tanggal 23 Desember s.d 3 Januari 2024.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan layanan terbaik selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dengan zero accident, guna mewujudkan Perjalanan Nataru yang Aman, Nyaman, dan Berkelanjutan,” harapnya.
Menururt Wisnu, seluruh jajaran manajemen KAI Daop 8 Surabaya akan melaksanakan Posko Angkutan Nataru guna memastikan operasional perjalanan kereta api aman serta pelayanan kepada pelanggan berjalan optimal. Disamping itu, pentingnya safety, sustainability, dan inovasi pelayanan.
“Keselamatan adalah prioritas utama dalam operasional KAI terutama di wilayah operasional KAI Daop 8 Surabaya. Semua elemen harus disiplin dan proaktif dalam mengidentifikasi, mengantisipasi, dan mengatasi potensi risiko,” jelasnya.
KAI Daop 8 telah menyiapkan segala sumber daya untuk melayani pelanggan secara maksimal. Kesiapan KAI Daop 8 mencakup SDM, Sarana, Prasarana, maupun hal lain-lain yang berkaitan dengan pelayanan secara keseluruhan selama masa operasional yang berlangsung selama 18 hari dari 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Adapun sebagai langkah peningkatan keamanan dan ketertiban (kamtib) KAI Daop 8 Surabaya menyiapkan 621 personil kamtib yang terdiri dari 123 Polsuska, 408 security, serta 90 eksternal (TNI/Polri).
Terkait mitigasi gangguan perjalanan KA di periode Angkutan Nataru ini, KAI Daop 8 Surabaya telah memetakan sebanyak 9 daerah perhatian khusus, dengan mengerahkan 40 personel ekstra yang terdiri dari 37 petugas pemeriksa jalur ekstra dan 3 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra.
Di samping itu, KAI Daop 8 Surabaya telah memastikan keandalan sarana dengan melakukan Ramp Check atau pemeriksaan kelaikan maupun kesiapoperasian lokomotif dan kereta untuk memastikan kereta api dalam kondisi prima.
Sebanyak 56 lokomotif, 370 kereta penumpang, 35 kereta pembangkit, 16 KRD, dan 19 kereta bagasi siap dioperasikan guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggan KAI.
“Dari sisi fasilitas, KAI Daop 8 juga telah mempersiapkan dengan optimal mulai dari memasuki area stasiun, di atas kereta, hingga keluar area stasiun tujuan. Kebersihan area stasiun, ruang tunggu penumpang, toilet, serta kereta terus dijaga untuk memberikan kenyamanan kepada para pelanggan,” ujar Wisnu.
Sebagai komitmen KAI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan juga diwujudkan melalui layanan baru selama Nataru. Seperti, pengoperasian Kereta Panoramic yang dirangkaikan pada KA Mutiara Timur relasi Surabaya Pasar Turi – Surabaya Gubeng – Ketapang (PP) pada tanggal 24 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Sebagai upaya mensukseskan penyelenggaraan Angkutan Nataru ini, KAI Daop 8 Surabaya berkolaborasi dengan berbagai pihak meliputi Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, Basarnas, anggota komunitas pecinta kereta api, serta pihak-pihak lainnya. (bm)
