Lomba Presentasi Bahasa Jepang Tingkat Nasional, Mahasiswa UNAIR Akan Paparkan Pentingnya Pendidikan Seksual Sejak Dini

oleh -123 Dilihat
oleh
Jeanette Putri A, mahasiswa UNAIR

SURABAYA, PETISI.CO Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) tidak henti-hentinya torehkan prestasi. Kini giliran Jeanette Putri Adyaningrum, mahasiswa Program Studi Kejepangan, FIB UNAIR yang didapuk sebagai wakil Jawa Timur dalam Lomba Presentasi Bahasa Jepang Tingkat Nasional yang diinisiasi oleh The Japan Foundation Jakarta pada 23 Januari 2023 mendatang.

Sebelumnya, Jeanette telah melalui berbagai tahapan seleksi regional. Pada tahapan awal, setiap peserta mengirim video presentasi gagasan dalam bahasa Jepang untuk menentukan peserta yang lolos ke tahapan selanjutnya. Jeanette patut berbangga lantaran ia diumumkan lolos dan harus mempresentasikan gagasannya secara langsung di depan dewan juri pada Sabtu (10/12/2022).

Dalam lomba yang bertema “Pendidikan Indonesia di Masa Depan” itu, Jeanette mempresentasikan gagasannya yang berjudul 自分自身をもっと知ろう!(jibun jishin wo motto shirou! – mari lebih mengenal diri sendiri). Ia mencoba menekankan ide tersebut pada pentingnya pendidikan seksual sejak dini di tengah maraknya kasus kejahatan seksual pada anak.

“Di sini aku menekankan pentingnya pendidikan seksual pada anak yang masih dianggap tabu oleh masyarakat. Fungsinya? Dengan pendidikan seksual, anak itu bisa mengenal dirinya sendiri. Dengan itu, mereka bisa lebih paham value diri sendiri dan bisa melindungi diri ketika terancam kejahatan seksual,” terangnya.

Selain itu, sambung Jeanette, memberikan pendidikan seksual sejak dini pada anak juga diharapkan mampu menekan angka kehamilan pada anak-anak dan remaja. Dengan demikian, diharapkan pendidikan Indonesia terbebas dari kejahatan-kejahatan seksual pada anak sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang lebih baik.

Setelah melalui berbagai tahapan seleksi awal hingga presentasi di depan juri, Jeanette diumumkan sebagai peraih juara II dalam ajang tersebut. Raihan juara yang ia peroleh itu juga secara otomatis menjadikannya sebagai wakil Jawa Timur dalam tahapan lomba selanjutnya di tingkat nasional.

Menjadi wakil Jawa Timur dalam ajang bergengsi tingkat nasional sama sekali tak pernah terpikirkan oleh Jeanette. Terlebih lagi, dengan sifatnya yang pemalu, ia mengaku sempat tidak percaya diri untuk mengikuti kompetisi yang mengharuskannya tampil di depan umum.

“Jujur aku orangnya pemalu, introvert, ga banyak omong. Ikut lomba pidato/presentasi yang harus berdiri di depan banyak orang dan bicara itu sama sekali nggak pernah kepikiran buat ikut,” katanya.

Berkat dorongan semangat dari dosen pembimbing, keluarga, dan teman-temannya, ia mampu menaklukkan dirinya sendiri serta mampu meningkatkan rasa percaya diri. Menurutnya, hal tersebut sangat penting dalam mendukung kelancarannya saat mengikuti setiap tahapan lomba.

Meraih gelar juara tentu saja menjadi hal yang membahagiakan bagi Jeanette. Akan tetapi, ia mengaku tidak ingin lama-lama berpuas hati dan berbangga diri. Pasalnya, ia harus menghadapi tahapan yang lebih berat di tingkat nasional nantinya. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.