Lulusan SMK Industri Lebih Dibutuhkan

oleh -51 Dilihat
oleh
Gubernur saat menyapa para Kepala Sekolah.

Pengarahan Gubernur Diikuti 815 Kepala Sekolah

 SURABAYA, PETISI.CO – Jawa Timur kedepan lebih membutuhkan lulusan SMK Industri dibanding jurusan lain. Sebab, dengan  lulusan industry   maka  anak-anak  bisa membantu para petani  dalam mengolah  hasil pertanian menjadi  barang siap dimakan. Untuk itu, kedepan SMK di Jatim  hendaknya  membuka jurusan industry untuk memehuni kebutuhan.

Pernyataan tersebut disampaikan Pakde  Karwo sapaan  akrap Gubernur Jatim Soekarwo, saat bersilahturahmi dengan para Kepala Sekolah SMA.SMK dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) se Jatim. Untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim, bertempat di Gedung Negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo Surabaya, Jum’at (10/2/2017).

Dikatakan, Jawa Timur yang selama ini menjadi lumbung pangan nasional, maka para petaninya harus mendapatkan nilai tambah dari hasil pertaniannya. Jangan sampai kehidupan mereka pas-pasan atau kekurangan. Untuk itu, harus dilakukan inovasi dan kreativitas sebelum menjual hasil panennya. Caranya?  Dengan mengolah menjadi makanan atau jajanan sebelum menjualnya. Sehingga,  hasil yang mereka perolehpun akan bertambah dan lebih besar.

“Sebetulnya, SMK di Jatim  sudah banyak dan kualitasnyapun sudah baik. Tapi, dari jumlah SMK di Jatim ini belum ada yang  mencetak atau meluluskan  siswanya  dari jurusan industry. Sehingga, hasil yang melimpah ini belum maksimal  dirasakan oleh para petani sebagai prodosen,” jelas pakde Karwo.

Selain jurusan  industry, lanjutnya, jurusan packaging juga sangat penting dan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produksi. Sebab, bagus atau sebaik-baiknya hasil produksi kalau kemasannya jelek, maka harga jualnyapun kurang  karena tidak bisa menarik pembeli. Oleh karena itu, jurusan packaging atau kemasan  sangat  dibutuhkan selain jurusan industry.

Namun, tambah Pakde, sebelum membuka jurursan-jurusan baru tersebut, pihak sekolah hendaknya mempersiapkan dulu guru-gurunya. Jangan sampai setelah membuka jurusan ternyata  pengajar atau gurunya belum siap. Sehingga, cara belajar mengajarnyapun terbengkalai dan asal-asalan serta tidak mampu memberikan yang terbaik. Akhirnya, mutu atau kualitas sekolah yang tadinya bagus menjadi turun atau anjlok.

Untuk memenuhi  tenaga kerja yang dibutuhkan  pasar, Pemprov Jatim, pemprov telah mendirikan SMK mini sebanyak 270 SMK dengan mendidik sebanyak 54.300 siswa. Kebanyakan anak didik SMK mini adalah anak – anak  yang putus sekolah dan sebagian besar ada di Pondok Pesantren. SMK mini ini didirikan dengan Sembilan mata pelajaran  yang sangat dibutuhkan pasar. Untuk merekrut SMK ini pemprov. Jatim telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Jerman.

Agar visi dan misi sama  sekaligus berhasil dalam meningkatkan mutu dan kualitas  pendidikan di jatim, maka Gubernur Jatim Pakde Karwo menganggap peranan Kepala Sekolah Menengah dirasakan sangat penting, sebab menjadi salah satu penentu keberhasilan pendidikan. Sebagai pucuk pimpinan di sekolah, 50 % keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang menentukan adalah Kepala Sekolah. Maka, Kepala Sekolah harus bisa memotivasi dan meningkatkan kualitas manajemen serta prestasi sekolah. Diharapkan, kualitas pendidikan SMA/SMK di Jawa Timur bisa lebih baik saat dikelola Pemprov Jatim. Untuk daerah-daerah yang selama ini belum baik, kualitasnya bisa ditingkatkan.

Pengarahan Gubernur diikuti 815 Kepala Sekolah, namun dibagi dalan dua Sesi, yaitu Sesi Pertama jam 09.00 WIB diikuti sekitar 433 orang terdiri dari 189 Kepala Sekolah SMA dan 157 kepala sekolah SMK, 37 PK & LK dan 16 Kepala Cabang Dinas Pendidikan dari 20 Kab/ Kota.

Setelah Sholat Jumat, dilanjutkan Sesi Kedua yang diikuti 375 orang,  terdiri dari 223 Kepala Sekolah SMA, 142 kepala sekolah SMK, dan 28 PK & LK, serta 15 Kepala Cabang Dinas Pendidikan dari 18 Kab/ Kota.

Hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Prov Jatim, Asisten Administrasi Umum Sekda Prov Jatim, Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim,  Kepala Biro Humas dan Protokol Prov Jatim, Karo Kesejahteraan Ssial Setda Prov Jatim.(hari/hms)