Maksimalkan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Sejumlah Kecamatan Ditunjuk Jadi Role Model

oleh -95 Dilihat
oleh
Kapolrestabes Kota Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya bersama akademisi, pakar, Polretabes Kota Surabaya hingga element masyarkat akan saling bahu membahu untuk memaksimalkan keberadaan Kampung Tangguh Wani Jogo Surabaya. Setidaknya ada 10 kecamatan yang ditunjuk menjadi role model.

“Kita coba dengan 10 kecamatan yang tadi kita undang itu. Diharapkan nanti dilakukan pendampingan di 10 kecamatan ini dan kemudian membuat sebuah konsep bagaimana caranya memutus mata rantai itu berupa pencegahan dan mitigasinya,” kata Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto kepada wartawan di halaman depan kantor BPB Linmas Kota Surabaya, Selasa (28/7/2020).

Pemkot Surabaya saat ini tengah menggodok upaya memaksimalkan pendampingan di Kampung Tangguh dengan melakukan koordinasi bersama para akademisi dan pakar.

Konsep ini sendiri, sebenarnya tidak berbeda dari upaya yang dilakukan untuk melakukan pencegahan, perlindungan, dan mitigasi kepada masyarakat. Kedepannya 10 kecamatan ini akan menjadi role model bagi ke 21 kecamatan lainnya.

Ia mencontohkan, para camat bersama tenaga kesehatan di Puskesmas selama ini diminta untuk melakukan pendataan kepada para ibu hamil hingga warga yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Lanjutnya, upaya pendataan ini dimaksudkan Pemkot Surabaya untuk memberikan pendampingan intens kepada para warga.

“Nanti semua (kecamatan), hanya saja awal ini pendampingan dilakukan di 10 kecamatan sehingga nanti menjadi role modelnya di kecamatan yang lain,” jelas dia.

Ditemui di tempat yang sama, Kapolrestabes Kota Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir menyatakan kesiapannya mendukung rencana memaksimalkan Kampung Tangguh yang tengah digodok oleh Pemkot Surabaya bersama akademisi, pakar hingga element masyarakat.

“Kami berkolaborasi dengan semua kawan-kawan termasuk jejaring relawan juga,” kata Kombes Pol Isir.

“Jadi prioritas utama yang dia penyebarannya tinggi ada 10 kecamatan. Tapi ada juga wilayah-wilayah lain yang wilayah kelurahan sudah hijau itu kita jaga jangan sampai kemudian dia ada pasien yang ODP (Orang dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), bahkan positif Covid-19,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Surabaya, dr Santi Martini menyebut, di Kampung Tangguh akan dibentuk kader Covid-19 untuk memaksimalkan penguatannya.

Hal ini sebetulnya sama ketika dahulu angka kematian penyakit TBC (Tuberculosis) serta ibu dan bayi tinggi, kemudian dibentuk kader kesehatan tersebut.

“Dari kegiatan pendamping Kampung Tangguh ini akan muncul. Kalau sekarang namanya relawan, kalau ke depannya ada kader Covid-19,” kata dr Santi.

Ia menyatakan, angka kesembuhan pasien Covid di Surabaya berada dipresentase yang tinggi. Tetapi lanjutnya, tren bagus tersebut harus tetap ditingkatkan dan dipertahankan.

“Kalau lihat datanya (kesembuhan) bagus, sudah naik semua. Tingkat kesembuhannya hampir 50 persen semua. Rata-rata sekarang sudah meningkat tingkat kesembuhannya,” ujar Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat tren kesembuhan di Kota Surabaya terus meningkat. Salah satunya adalah kasus yang masuk ke rumah sakit saat ini bukan lagi kasus Covid-19 yang berat.

“Bisa juga karena kapasitas dari alat kesehatan dan tenaga kesehatan semakin membaik, sehingga banyak kasus-kasus yang menjadi selamat,” pungkasnya.

Dalam rapat diskusi yang dilakukan di lantai 3 Kantor BPB Linmas Kota Surabaya ini juga dihadiri oleh camat dari 10 kecamatan di Kota Surabaya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.