KEDIRI, PETISI.CO – Bentuk inovasi pembelajaran di SMK 1 PGRI Kota Kediri semakin canggih, dengan menggunakan google classroom guna memudahkan pemantauan pada peserta didik, juga penggunaan aplikasi yang serba komputerisasi sehingga memudahkan supervisi di masa pandemi ini.
Hal ini dinyatakan oleh Kepala Sekolah SMK 1 PGRI Kota Kediri, Drs.Rojiun Sunarto, M.M di media petisi.co bahwa google classroom yang dimaksudkan untuk membantu proses pembelajaran dimasa pandemi covid seperti saat sekarang.
“Pada awal covid tahun lalu membuat sekolah berfikir kreatif dan inovatif untuk mengadakan pembelajaran yang efektif dan efisien,” tuturnya, Rabu (19/1/2022).
Apapun aplikasi yang digunakan, kata Rojiun Sunarto, jika ditata dengan manajemen yang bagus akan membuat sistem pembelajaran efektif untuk peserta didik. Untuk itu SMK PGRI 1 Kediri berusaha menata manajemen pembelajaran se apik mungkin agar bisa mempermudah guru dan peserta didik melaksanakan proses pembelajaran dan dapat dipantau oleh Kepala sekolah sebagai salah satu bentuk supervisi terutama pada masa pandemi saat ini.
Menurutnya, manajemen pembelajaran daring di SMK PGRI 1 Kediri diawali dengan pembuatan akun pembelajaran untuk semua peserta didik dan guru. Akun tersebut seterusnya akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Tidak seperti kebanyakan sekolah dimana Google classroom dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran, sehingga siswa harus bergabung ke banyak classroom sesuai jumlah mata pelajaran dirasa menyulitkan proses pemantauan pembelajaran olah sekolah.
Di SMK PGRI 1 Kediri, penggunaan Google classroom dipusatkan dari sekolah khusus dari tim kurikulum. Dengan akun dari sekolah siswa hanya tergabung dalam satu kelas dimana semua guru mata pelajaran yang mengajar tergabung dalam kelas tersebut.
Sehingga memudahkan siswa untuk memantau materi dan tugas dari seluruh mata pelajaran sudah tergabung dalam satu kelas.
Saat tahun ajaran baru dimulai, semua guru mata pelajaran berkumpul untuk berdiskusi dan membuat perangkat pembelajaran, materi dan tugas untuk siswa.
Jumlah dan bentuk tugas dalam satu semester sudah disepakati bersama sehingga tugas dan materi setiap mata pelajaran di satu kompetensi keahlian akan sama walaupun pengajarnya berbeda.
“Di Google classroom siswa semua mata pelajaran tertata rapi sehingga memudahkan siswa untuk memantau jadwal penugasan dalam satu semester. Selain tugas guru pengajar bisa menambahkan materi dan link video pembelajaran dari chanel YouTube sekolah yang terkait dengan tugas yang diberikan,” terangnya.
Untuk mempermudah pemantau kepada siswa, penugasan siswa di google classroom dikaitkan dengan form nilai setiap mata pelajaran dan daftar kumpulan nilai untuk seluruh mata pelajaran.
Maka persentase tugas yang telah dikerjakan siswa terus update dan dapat dipantau oleh guru pengajar, wali kelas, guru BK, tim kurikulum dan kesiswaan dan Kepala sekolah. Hal ini agar siswa yang terkendala akan lebih cepat terpantau dan tertangani.
“Tidak hanya siswa yang dipantau namun guru pun juga dipantau sebagai salah satu bentuk supervisi kepala sekolah melalui manajemen terpusat ini. Setiap minggu akan dikeluarkan checklist penilaian untuk Bapak Ibu guru pengajar terkait dengan tugasnya dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi dan perbaikan kinerja serta pelayanan terbaik kepada siswa tetap diutamakan,” pungkasnya.
Diketahui saat ini pemerintah mulai memperbolehkan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas. Walaupun demikian manajemen pembelajaran daring tetap berjalan sebagai penunjang pembelajaran tatap muka.
Sehingga dapat dikatakan saat ini SMK PGRI 1 Kediri menerapkan gabungan dari pembelajaran secara daring dan tatap muka diatur sedemikian rupa agar pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. (bam)