DHARMASRAYA, PETISI.CO – Sosok Sutan Riska sebagai Bupati pada saat ini, secara Politik dalam Pemerintahannya sudah pada situasi dan kondisi yang Pas.
“Jujur saya katakan Sutan Riska sebagai sosok muda enerjik yang berhasil dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Dharmasraya. Saya bangga punya aset SDM generasi muda seperti ini, karena terlihat dari gestur tubuhnya mereka sungguh-sungguh, semangat, tulus bekerja keras dan tidak dibuat-buat dalam meningkatkan pembangunan Dhamasraya,” ujar Asrul Syukur, Pjs Bupati Dharmasraya tahun 2004 saat dihubungi lewat telepon, Jumat (25/09/2020)
Terkait Sutan Riska di tempat yang pas, lanjut Asrul, secara politik naiknya Sutan Riska jadi bupati juga didukung oleh Partai PDI Perjuangan yang nota bene juga sama dengan naiknya Presiden Joko Widodo.
Jadi ada benang merah antara Dharmasraya dengan Jakarta, kondisi ini menciptakan komunikasi efektif antara Sutan Riska Sebagai Bupati Dharmasra dan Presiden Jokowi, dan ini dibuktikan dengan hadirnya Presiden Jokowi ke Dharmasraya beberapa bulan belakangan ini. Kehadiran Presiden Jokowi di Dharmasraya sangat menguntungkan Kabupaten Dharmasraya.
Karena kondisi kabupaten ini pasca pemekaran membutuhkan anggaran yang besar dalam membiayai percepatan pembangunan segala bidang, yang tidak mungkin dapat dibiayai oleh APBD. Jadi untuk pembangunan salah satunya infrastruktur karena membutuhkan anggaran yang sangat besar, harus mengadu ke pemerintah pusat melalui APBN.
Kegiatan pembangunan ini sudah terbukti pada pemerintahan Sutan Riska karena pada tanggal (21/09/2020) pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR RI meresmikan 10 proyek infrastuktur Dharmasraya dengan nilai Rp 277 milyar.
Dan akan terus akan ditambah anggaran pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru Dhamasraya, Sumbar-Jambi, Jalan Nasional 2 jalur sepanjang 20 kilometer, serta Taman Masjid Agung Islamic Centre atas permintaan Sutan Riska kepada Menteri PUPR RI melalui Vicon, disetujui oleh menteri PUPR RI untuk tahun Anggaran APBN 2021.
Asrul berpesan, kepada Masyarakat Dharmasraya jadikanlah pilkada sebagai pesta demokrasi dengan mengedapankan nilai luhur adat budaya hormat menghormati. Meninggalkan cara-cara kekerasan karena hakekat demokrasi itu adalah dari oleh dan untuk kita.
“Mari kita ciptakan suasana nyaman, sejuk damai dan ikuti anjuran pemerintah dengan selalu mematuhi protokol kesehatan di era pandemi Covid-19 dan Jadikan Pilkada sebagai ajang silaturrahmi pemilu Badun Sanak,” tutup Pensiunan Sekda Provinsi Sumatera Barat ini. (gus)