Melalui IISMAVO, Mahasiswa UB Jalin Relasi di Berbagai Negara

oleh -68 Dilihat
oleh
Fajri Assiddiqi Mahasiswa UB Alumni IISMAVO di DCU Korea Selatan

MALANG, PETISI.CO – Universitas Brawijaya  (UB) melalui Fakultas Vokasi terus mengembangkan sayapnya ke Luar Negeri dengan mengirim mahasiswanya, adalah Fajri Asshiddiqi, mahasiswa prodi Manajemen Perhotelan, Fakultas Vokasi.

Melalui Indonesia International Student Mobility Award for Vocation Student (IISMAVO), Fajri Assiddiqi berkesempatan untuk menjalani pendidikan di Daegu Catholic University, salah satu perguruan tinggi terkenal di negeri ginseng.

“Saya memilih Daegu Catholic University (DCU-red) sebagai kampus tujuan pada program IISMAVO, karena track record Daegu Catholic University yang cukup baik sebagai kampus terbaik ke-2 di kota Daegu, dan sangat terkenal kualitasnya, baik dari health science sampai dengan social sciences,“ jelas Fajri sapaan akrabnya.

Selanjutnya, DCU juga menyediakan program yang saat ini juga sedang saya tekuni yaitu hospitality Industry.

Selama Fajri menjalankan IISMAVO ini, ia mengambil program Hotel Convention Department dengan tiga mata kuliah di dalamnya.

“Dalam IISMAVO, calon awardee tidak diperkenankan untuk memilih program di luar dari program yang dijalankan di universitas asal. Di samping itu, saya juga ingin mempelajari industri hospitality secara internasional, agar saya lebih peka dan adaptasi akan ragam pelayanan perhotelan di luar negeri dan mengimplementasikan kembali di Indonesia saat saya mulai berkarir di industri dalam negeri nantinya,” jelasnya.

Menurut Fajri, tidak banyak perbedaan yang dapat ditemukan dalam proses perkuliahan baik di Universitas Brawijaya maupun di Daegu Catholic University.

“Hanya saja saya lebih merasa percaya diri dalam melakukan interaksi dalam perkuliahan dikarenakan sistem perkuliahan yang dilakukan secara full dalam Bahasa Inggris mendorong saya untuk melatih kemampuan komunikasi saya dalam berbahasa Inggris terlebih saya ingin memperdalam kemampuan saya dalam berbahasa Inggris,” ucapnya.

Selain itu, imbuhnya, mayoritas tugas yang diberikan adalah hasil dari kasus nyata yang dialami oleh dosen pengajar.

“Dosennya sendiri pernah bekerja di Industri perhotelan sebelumnya. Yang menjadi kendala adalah bahasa. Pegawai dormitory maupun masyarakat di sekitar kampus saya (pegawai restaurant, tempat makan, groceries store) tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris sehingga hal ini yang membuat saya khawatir saat menjalani minggu pertama di lingkungan saya,” imbuhnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, Fajri mulai dapat memahami sedikit dari apa yang coba mereka katakan seperti berapa jumlah yang harus dibayar saat bertransaksi, menggunakan naver map (petunjuk jalan khusus Korea), dan lainnya, hingga Fajri sangat menikmati masa-masa perkuliahannya di DCU ini.

Banyak kegiatan yang berkesan bagi Fajri, diantaranya ia berhasil menjalin pertemanan dengan mahasiswa mulai dari Kyrgyztan, Bangladesh, dan Italy melalui program-program yang diadakan oleh international office DCU.

“Saya juga menjalin pertemanan dengan mahasiswa Korea melalui students club yang ia ikuti, yakni Summit237,” imbuhnya.

Saat mempersiapkan diri menuju keberangkatannya ke Korea Selatan, ia dibekali mengenai berbagai hal seperti manajemen keuangan, pemahaman lintas budaya, pengelolaan konten kreatif, dan lainnya. Hal ini diseleggarakan dalam program pre-departure series oleh tim IISMAVO.

Setelah periode saya berakhir, saya akan mempersiapkan diri saya dalam mengimplementasikan ilmu yang saya dapatkan selama IISMA melalui program magang dan kembali fokus dalam berkuliah untuk menjaga nama baik IISM dan Universitas Brawijaya.

“Saya juga berencana untuk bergabung dengan ikatan alumni IISMA untuk membantu awardee periode selanjutnya”, pungkasnya. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.