Mengenang Ebes Sugiyono Bapak’e Wong Malang 10 tahun Jabat Wali Kota era’80an

oleh -474 Dilihat
oleh
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, S.E memberikan cinderamata kepada Ibu Egnir Rumambi Sugiyono.

MALANG, PETISI.CO – Nama Kolonel H. Sugiyono atau pada saat itu Warga Kota Malang menyebutnya dengan Ebes Sugiyono. Ebes Sugiyono adalah Wali Kota Malang ke 5 yang menjabat sejak tahun 1973 sampai 1983 pada saat itu pula Kota Malang mencapai puncaknya sebagai kota dengan berbagai predikat mulai dari gudang para atlet nasional sampai barometer musik rock Indonesia.

Untuk mengenang serta mengembalikan semangat kebersamaan untuk kota Malang kembali berjaya maka diselenggarakan acara bertajuk “Nostalgia Romansa Malang Tempo Doeloe, memori kota Malang 1973-1983 di Masa Ebes Sugiyono”.

Acara ini dilaksanakan, Minggu malam (4/10/2020) dan bertempat di Sego Pithiek Stasiun yang berada di depan Stasiun Kota Baru, Kota Malang.

Hadir dalam acara itu Ketua DPRD I Made Riandiana Kartika diiringi ratusan orang yang terdiri dari para tokoh seni budaya, olahraga, politik, ormas dan organisasi kepemudaan.

Ketua penyelenggara, Danny Agung dalam keterangannya menyatakan, saat kami dan teman-teman sowan ke ibu Egnie Rumambi Sugiyono (isteri almarhum mantan Wali Kota Malang ke 5 Kol. H. Sugiyono-Red).

Beliau menyatakan kerinduan akan masa kejayaan Kota Malang, waktu itu kota Malang menghasilkan atlet-atlet terbaik terutama pada olahraga tinju di tingkat nasional bahkan Asia tenggara.

Pada saat itu pula Malang juga disebut sebagai barometer musik rock Indonesia dengan kerinduan tersebut maka kami bersama teman-teman akhirnya mengagas acara diskusi malam ini.

Kami tidak ada maksud membadingkan maupun mengkritisi pemerintahan Kota Malang saat ini tapi hanya ingin mengembalikan semangat warga Kota Malang untuk bisa bersama dengan Pemerintah Kota Malang saat ini untuk bergotong royong mewujudkan kembali kejayaan Kota Malang seperti pada tahun emasnya yakni pada masa kepemimpinan Wali Kota Malang Ebes Sugiyono pada tahun 1973 sampai 1983.

“Ke depan acara diskusi ini akan kami lanjukan secara bergulir tidak hanya di lokasi stasiun corner ini saja namun juga di lokasi lain jika itu memungkinkan karena pada dasarnya acara ini dibuat untuk menjadi ruang dialog bagi rakyat dan pemimpinnya dapat duduk saling bertukar pendapat dalam satu ruang bersama dalam mendukung pembagunan kota Malang menjadi lebih baik kedepannya,” paparnya.

Pada kesempatan itu salah satu nara sumber yang juga isteri almarhum Ebes Sugiyono, Egnie Rumambi Sugiyono menyampaikan harapannya agar kota Malang bisa kembali berjaya seperti dulu dimana nama kota Malang begitu diperhitungkan dengan berbagai prestasi serta dedikasi nyata di segala bidang baik itu seni budaya, olahraga, pariwisata dan pendidikan.

Wanita 80an tahun yang masih kelihatan enerjik ini dengan penuh semangat juga menyampaikan bahwa pencapaian masa emas itu akan bisa kembali terjadi dengan adanya kerjasama yang saling mendukung antara pemerintah kota Malang dan warganya dalam mengisi pembagunan Kota Malang ke depannya.

Sementara itu Ketua DPRD kota Malang, I Made Riandiana Kartika, S.E sebagai Representasi Pemerintah Kota Malang dan warga masyarakat, menyampaikan, jika kita menyebut nama Ebes Sugiyono maka kita akan dibawa kembali pada memori kemakmuran dan dinamika kehidupan Malang yang dinamis hampir pada segala lini sektor baik itu bidang pembagunan, seni budaya, olahraga dan sebagainya.

“Maka tidak terlalu berlebihan kalau kita sebagai orang Malang mengenang dan menyebut Ebes Sugiyono sebagai pahlawan bagi Kota Malang,” terangnya.

Untuk itu kedepan kami atas nama DPRD Kota Malang seizin keluarga membuka ruang untuk tahun-tahun mendatang pada setiap acara ulang tahun Ebes Sugiyono dapat dilakukan acara pesta rakyat didepan gedung DPRD Kota Malang.

Kami akan memfasilitasi acara tersebut karena beliau adalah pahlawan yang sangat berjasa bagi kota Malang hingga mampu dalam pencapaian pembagunan seperti saat ini.

“Sudah kewajiban kita untuk menghargai jasa-jasa beliau sebagai pahlawan yang berangkat dari wilayah lokal kalau bukan kita siapa lagi yang akan menghormati dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjasa bagi kota Malang hingga Malang tetap bisa berdiri kokoh dan berkembang sampai sekarang ini,” kata pria yang juga Ketua DPC Partai PDI Perjuangan. (clis)