Mengingat Sejarah Untuk Membuat Sejarah

oleh -36 Dilihat
oleh
Nonton bareng film G 30S/ PKI bersama Mayjen Purn (Purn) Kivlan Zein

Bersama Mayjen Purn (Purn) Kivlan Zein

MAGELANG, PETISI.CORibuan masyarakat memadati Gedung Prajurit dan Halaman Kodim 0705/Magelang dalam rangka mengikuti kegiatan “Mengingat Sejarah Untuk Membuat Sejarah” di Kodim 0705/Magelang, Minggu (01/10) malam.

Gelaran mengingat sejarah yang diprakarsai oleh masyarakat Magelang tersebut menghadirkan tokoh nasional, Mayor Jenderal TNI (Pur) Kivlan Zein dilanjutkan dengan nonton bareng film G 30 S/ PKI.

Didampingi komandan Kodim 0705/Magelang, Letkol Inf Hendra Purwanasari, S.Sos dan Ustadz Eko Jati Waluyo, Mayjen TNI Purn Kivlan Zein memaparkan secara runut dan gamblang tentang sejarah kelam bangsa Indonesia. Dalam pengantar paparan sejarahnya Mayjen Purn Kivlan Zein mengatakan dengan dikumandangkannya Lagu Indonesia Raya sangat menyentuh hati saya, apapun kondisinya saya akan membela negara Indonesia. Karena bangsa Indonesia pernah pecah pada waktu tahun 1948 dengan gerakan yang dipimpin oleh Muso. Dengan kejamnya Muso dan kelompoknya membantai para ulama dan santri di Jawa Timur, Gubernur Suryo diseret pakai Kuda sehingga meninggal, Bupati Magetan digergaji.

“Sudah terbukti di berbagai negara, komunis itu sangat berbahaya dan bandel yaitu orang orang Komunis yang ingin membentuk Republik Rakyat China, Korea Utara, Cuba. Ini yang saya alami dan saya rasakan maka saya tidak ingin peristiwa itu terjadi di Indonesia,“ ungkap mantan Kas Kostrad.

Mayjen Purn (Purn) Kivlan Zein memberikan sambutan

Kivlan selanjutnya memaparkan fakta sejarah kelam yang dialami bangsa, mulai dari tahun 1948 hingga terjadinya pemerontakan yang dilakukan oleh PKI dengan G 30 S nya. Komunis yang saat ini sudah mulai berani menampakkan eksistensinya harus diwaspadai dan harus diantisipasi. Anak – anak bangsa harus berani melawan dan menekan munculnya bahaya laten komunis.

Bahwa ideologi komunis yang sudah merasuk pada para penganut paham komunis mmerupakan suatu ancaman serius bagi kelangsungan Bangsa Indonesia. Di hadapan ribuan masyarakat, Kivlan berpesan agar bangsa Indonesia tidak boleh lengah, harus selalu waspada karena ajaran dan penganut komunis sudah berada dimana – mana.

Situasi saat ini sudah sangat jelas, bahwa kemunculan komunis sudah terlihat. Komunis sudah masuk dan berada dimana-mana. Bahkan mereka kaum komunis sudah berani terang-terangan menggunakan atributnya. Dan merekapun minta supaya TAP MPRS No XXV Tahun 1966 dicabut. Dengan keadaan yang seperti ini Kivlan minta kepada generasi muda agar selalu waspada dengan munculnya gerakan komunis.

“Hari ini kita sudah tahu sejarah, pasang mata pasang telinga mereka memasang atribut, melaksanakan rapat tangkap serahkan ke polisi,” pinta Kivlan.

Menurut mantan Kas Kostrad, hal-hal yang harus diwaspadai dari Komunis antara lain agitasi, propaganda dan fitnah.

Mengakhiri paparan sejarah di Makodim 0705/ Magelang tersebut, Kivlan mengajak masyarakat untuk melihat secara utuh film G 30 S/ PKI agar mengerti betapa kejamnya PKI. Terutama bagi remaja yang belum pernah menonton film tersebut. Karena, sejak Soeharto lengser film tersebut sudah tidak pernah diputar.

Mengingat sejarah untuk membuat sejarah merupakan hasil kerja sama antara Kodim 0705/ Magelang dengan beberapa ormas Islam diantaranya Mualaf Centre Indonesia Magelang Raya, Asap 7 Gunung Magelang, LPI (Laskar Pembela Islam) Magelang, Perkasa (Kokam Jateng), BBM (Bersih-bersih Masjid) Magelang, Fosrem Kota Magelang dan Para Alumni 212 Magelang.

Panitia menyediakan dua layar lebar di dalam gedung dan di luar gedung. Hingga larut malam masyarakat masih setia mengikuti pemutaran film G 30 S PKI. Sebelum pemaparan sejarah, Kivlan Zein menguykuhkan pengurus Asap 7 Gunung, dengan Ketua Asap Agung Prabowo. (liv)