SURABAYA, PETISI.CO – Jalur angkutan barang (kargo) kapal Roll on Roll off (Roro) dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Jakarta, akan diaktifkan kembali. Saat ini, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sedang membahas formula baru tentang pengoperasional jalur penyeberangan kapal Roro ini.
Pembahasan awal sudah dilakukan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dengan Gubernur Jatim Soekarwo di Kantor Otoritas Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Sabtu (20/10/2018). Pertemuan ini juga dihadiri salah satu direktur jenderal di Kementerian Perhubungan dan Sekjen Indonesian National Shipowners’ Association (INSA).
“Saya juga mengajak ke sini selain pak dirjen juga ada pak sekjen Insa, untuk membuat formulasi baru tentang bagaimana Surabaya menjadi titik pusat bagi Indonesia bagian timur dan ke Jakarta,” kata Budi Karya Sumadi kepada wartawan usai pertemuan.
Pihaknya ingin mengaktifkan kembali kapal Roro dengan tujuan pelabuhan di Surabaya ke Jakarta dan sebaliknya. Roro itu bisa kompetitif, tapi ada syaratnya. Salah satunya struktur cost-nya yang ada di pelabuhan di Jakarta dan di Surabaya, dan sebagainya.
“Kita juga melihat tax (pajak) yang dikenakan. Sekarang ini kena PPN 10 persen. Sementara truk-truk katakanlah Jakarta ke Surabaya itu tidak dikenakan PPN,” jelasnya.
Untuk itu, Menhub menugaskan Kepala Dinas Perhubungan Jatim dan INSA serta pihak terkait, untuk mengklarifikasi struktur biaya. “Ada sekitar 2000 kontainer setiap hari bisa kita pindahkan. Kalau itu dipindahkan, akan efektif sekali. Kalau pelabuhan ini mahal, kita pindah ke pelabuhan lain,” paparnya.
Kapan pengaktifan kapal Roro tujuan Surabaya-Jakarta dan sebaliknya mulai dilakukan. Menhub memperkirakan kemungkinan dua hingga tiga bulan lagi. “Kita lihat struktur cost-nya sudah bisa kompetitif. Mungkin feeling saya 2 sampai 3 bulan lagi. Kita harus menego berapa harga-harganya,” tuturnya.
Gubernur Jatim Soekarwo sependapat dengan Menhub. Dia menilai sangat penting pengoperasian jalur angkutan barang melalui kapal Roro dari Surabaya ke Jakarta.
“Saya kira sangat penting. Tadi ada perintah pak menteri kepada INSA agar bagaimana kalau kemudian Roro Jakarta ke Jatim ini dihitung. Kalau dihitung itu memang tepat seperti itu, saya kira akan lebih efisien dari pada lewat darat, pantura tentang pengangkutan barang-barang itu,” katanya. (bm)
