Menteri Hanif Jumpai Ratusan Calon Dan Mantan BMI

oleh -37 Dilihat
oleh
Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri melepas balon usai peletakan batu pertama rumah buruh migran

PONOROGO, PETISI.CO –  Usai melakukan peletakan batu pertama di pembangunan rumah mukim (perumahan)  yang khusus diperuntukan bagi keluarga dan mantan Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Ponorogo tersebut Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri langsung menuju Gedung Kesenian di Jl. Pramuka Ponorogo untuk jumpa ratusan calon, mantan dan keluarga Buruh Migran Indonesia yang sudah menunggunya.

Dalam jumpa keluarga, calon dan mantan BMI atau sering dikenal dengan sebutan TKI/ TKW tersebut menteri yang sudah mengenakan baju Penadon lengkap itu menjelaskan agar para Buruh Migran lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan pada perusahaan pengerah tenaga kerja. Begitu pula terhadap tenaga PL yang banyak mendatangi desa-desa atau rumah-rumah calon buruh migran.

Panitia saat mebacakan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja dan di hadapan ratusan calon dan alumni buruh migran di gedung kesenian Ponorogo

“Hati – hatilah dalam memilih dan menentukan jasa perusahaan pengerah tenaga kerja dan hati- hati dengan rayuan PL-PL karena kesalahan memilih akan fatal akibatnya baik masih menjadi calon atau sudah di negara tujuan,” terang Hanif Dhakiri.

Masih menurut Menteri Hanif yang pihaknya tidak setuju bila mantan buruh migran disebut “mantan” akan tetapi menteri lebih setuju disebut dengan alumni buruh migran.

“Untuk calon buruh migran harus benar-benar siap segalanya, siap meninggalkan keluarga. Jadi jangan sampai berangkat atau daftar jadi calon buruh migran karena ada permasalahan dengan keluarga atau dengan pacar atau bahkan dengan suami atau istri. Calon buruh migran harus benar-benar siap dengan bahasa di negara tujuan, serta siap dengan budaya-budaya di negara tujuan atau siap dengan segala rutinitas majikan atau kehidupan di negara tujuan,” tandas Menteri Tenaga Kerja di hadapan ratusan calon dan alumni serta keluarga BMI, Senin (18/12/2017)i.

Yang terakhir menteri berpesan jangan sampai mau dipalsukan dokumennya misal, warga luar Ponorogo dibuatkan alamat Ponorogo karena ini membahayakan buruh migran dan keluarganya. (mal)