Minta Uang Sekolah, Anak Dihajar Ayah dan Ibu Tiri

oleh -64 Dilihat
oleh

KEDIRI, PETISI.CO – Nasib apes dialami RA (16) warga Desa Pamongan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Pasalnya, salah satu siswi SMK di Kediri ini harus mengalami penganiayaan ibu tirinya saat hendak meminta uang iuran sekolah. Dari kejadian itu, wajah bagian bibirnya mengalami luka akibat terkena pukulan.

Dari informasi yang dihimpun, kejadam bermula pada 17 Mei 2017 lalu. Pemukulan diawali saat RA hendak meminta uang Rp 1 juta ke ayahnya yakni Katurwanto. Namun, saat mendatangi rumah ayahnya RA justru bertemu dengan ibu tirinya.

Pertemuan itu membuat keduanya terlibat cek cok. Pasalnya, maksud kedatangan RA untuk meminta uang. Saat terjadi adu mulut, spontan ibu tirinya langsung memukul RA dengan menggunakan kain basah dan gantungan baju oleh ibu tirinya. Pukulan yang mengani wajahnya itu mengakibatkan bibirnya pecah.

Usai dianiya, RA bersama ibunya Yatin (36) mendatangi Unit Pengaduan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Kediri, Rabu (7/6/2017). Mereka mengadukan tindak kekerasan itu, sejak 18 Mei 2017 lalu dan kini kepolisian masih memproses kasusnya. “Anak saya meminta uang ayahnya yang rencananya untuk kebutuhan sekolah mulai dari beli makan, uang saku dan bensin untuk sepeda motornya,” ujar Yatin, ibu kandung korban, Rabu (7/6/2017).

Yatin menjelaskan, menurut pengakuan anaknya, saat kejadian tak hanya ibu tirinya yang memukul. Ayah RA yang kebetulan tiba dirumah juga ikut memukul dengan cara menampar pipi korban. Sebab, saat pertengkaran berlangsung RA juga membalas dengan menendang ibu tirinya.

Malam hari setelah kejadian itu, RA tidak bisa tidur. Dia merasakan sakit di perutnya serta kepalanya pusing. Akhirnya Yanti mengantarkan anaknya melapor ke kantor polisi. RA pun kemudian divisum dan dimintai keterangan oleh petugas. “Kami meminta keadilan. Supaya kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap orang tua agar tidak berlaku semena-mena terhadap anaknya. Ini tadi, kami dipanggil untuk dimintai keterangan bersama Lupita, teman anak saya. Sewaktu kejadian dia memang bersama RD, tetapi menunggu di luar rumah,” beber perempuan berhijab warna biru ini.

Diakui Yanti, mantan suaminya tidak memperhatikan putrinya. Sejak berpisah darinya, ayah RA hanya dua kali memberikan uang senilai Rp 600 ribu. Padahal, biaya sekolah sang anak banyak. “Saya menyadari apa yang diharapkan oleh anak saya. Sebab, biaya sekolah memang mahal. Apalagi jarak tempauh dari rumah ke sekolah jauh. Setiap hari harus beli 2 liter bensin untuk sepeda motornya. Belum uang jajannya. Itu saja, dia bawa bekal makanan dari rumah setiap harinya. Jika sehari butuh uang Rp 20 ribu, sebulan sudah berapa?,” beber Yanti.

Sementara itu, KBO Reskrim Polresta Kediri Iptu Agus Salim mengatakan, tengah mendalami penyelidikan kasus itu. Selama ini, Poresta Kediri sudah menerima aduan dari korban. “Untuk perkembangan terakhir kami belum tahu karena ditangani oleh PPA,” jelas Iptu Agus Salim di ruangannya. (dun)