MALANG, PETISI.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melaksanakan pengundian nomor urut para kepala daerah yang akan bertarung dalam Pilkada serentak 2018.
Pilkada serentak 2018 akan digelar di 171 daerah tersebut, dengan rincian 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Untuk wilayah Kota Malang, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Yaqud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi, (Menawan) mendapat nomor urut 1, Mochamad Anton dan Syamsul Mahmud (ASIK) mendapatkan nomor urut 2, sedangkan nomor urut 3 didapatkan oleh pasangan Sutiaji dan Edi Jarwoko (SAE).
Sedangkan dalam Pilgub Jawa Timur 2018, terdapat dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak mendapat nomor urut 1 dan lawannya pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno memperoleh nomor urut 2.
Kekuatan angka 1 : Dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin, memiliki banyak daya tarik, Kepandaian, mempunyai kuasa dan memiliki analisa yang kuat, yang mampu menjadikannya individu berilmu, seorang yang sangat teliti dalam semua perkara, individu yang sangat kreatif dan peka.
Kekuatan angka 2 : Seorang yang mahir dan mempunyai personaliti yang menarik. seorang yang Sentiasa tenang dalam keadaan apa pun. Seorang yang ramah dan sangat mementingkan kebersihan. Sangat rajin dan matang dalam pemikiran. Lembut hati dan peka terhadap keperluan orang lain. Biasanya mudah bergaul dengan golongan yang tua daripadanya. Sekiranya diberi tugasan, individu ini mempunyai kebolehan untuk melaksanakannya dengan tepat.
Kekuatan angka 3 : Individu ini adalah seorang yang serba-boleh atau dalam english – “all-rounder”. Idealistik, aktif dan berpandangan jauh. Seorang yang tahu dan faham apa yang dia kehendaki daam hidup. Berkebolehan untuk membezakan sesuatu yang buruk atau baik. Seorang yang berbakat dalam apa jua bidang yang dipilihnya. Boleh menjadi kaya dan berharta, sekiranya berusaha dengan bersungguh-sungguh. Suka berterus terang. Mudah meng’ekspresi’ pandangan terhadap sesuatu perkara.
Dijelaskan oleh KRHT Gus Ripno Waluyo, SE, SPd, SH, (Spiritualis, Budayawan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat) dalam bahasa Jawa dikenal adanya urutan bilangan angka. Mulai dari 1, 2, 3 dan seterusnya hitungan tersebut akan sama dengan urutan yang dipergunakan oleh masyarakat dunia. Hanya saja dalam penyebutannya dalam bahasa Jawa terdapat perbedaan. Bukan satu, dua, tiga melainkan siji, loro, telu dan seterusnya.
Bicara soal penyebutan, dalam bahasa Jawa ternyata ada tiga angka yang dianggap unik dan berbeda dengan bilangan lainnya. Angka tersebut dinilai mengandung makna filosofi yang diyakini oleh orang Jawa memiliki kesesuaian dengan kehidupan masyarakat Jawa. Angka berapa saja yang dinilai unik dan misteri angka Jawa tu? (*/cah)
