GRESIK, PETISI.CO – Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama Kabupaten Gresik, menolak aksi kerusuhan dalam bentuk apa pun, serta menghimbau agar masyarakat wilayah Gresik tidak mengikuti kegiatan rusuh massa di Jakarta terkait sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Salah satu tokoh agama di wilayah Gresik, KH. Mansoer Shodiq, Ketua MUI di Kabupaten Gresik bersama dengan beberapa tokoh yang lainnya, menyatakan penolakan aksi kerusuhan dalam bentuk apa pun menghadapi sidang sengketa Pilpres 2019.
Pihaknya mengatakan dan menghimbau kepada masyarakat, untuk menjaga kondisi yang aman dan kondusif dan memberikan dukungan terhadap aparat keamanan, baik dari Polri dan TNI dalam mengawal proses demokrasi yang sejalan, agar berjalan dengan sebaik-baiknya.
“Kami menghimbau, mari hindari segala bentuk aksi kerusuhan dalam bentuk apa pun, dan kita do’akan bersama semoga setelah semua proses ini selesai negara kita mendapatkan pemimpin terbaik,” ungkap Ketua MUI Kabupaten Gresik, Rabu (12/6/2019).
Sebagaimana diketahui, jadwal sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres tahun 2019 di MK akan dimulai dari tanggal 11 Juni 2019, dengan agenda registrasi terhadap permohonan peserta pilpres yang mengajukan sengketa dan tanggal 28 Juni 2019 putusan sengketa Pilpres.
“Kami sebagai Ketua MUI Kabupaten Gresik, mewakili tokoh agama di Kab. Gresik serta masyarakat Gresik menolak segala bentuk aksi kerusuhan, dan menghimbau semua pihak untuk bersabar dan mengawal sidang MK dengan damai, serta menghargai penuh hasil keputusan Sidang Mahkamah Konstitusi terkait PHPU Pilpres tahun 2019,” tegas KH. Mansoer Shodiq.
Dirinya juga berpesan, dan mengajak untuk meningkatkan ukhuwah islamiah, dengan menjalin persaudaraan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). (bah)
