Muslimat NU Terima Bantuan dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya

oleh -87 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah dan Ali Markus foto bersana usai menyerahkan bantuan.

SURABAYA, PETISI.CO – DPW Muslimat NU Jawa Timur (Jatim) menerima bantuan tahap kedua dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), untuk disalurkan ke masyarakat terdampak pandemi Corona (Covid-19). Bantuan tersebut berupa 10 ton beras, 2.000 sabun cuci tangan, 5.000 masker, mie instan 70 dus dan 2.000 jamu kelor.

“Paguyuban masyarakat Tionghoa tahun ini membagikan bantuan terutama sembako ke berbagai Ormas, NU, Muhammadiyah termasuk di dalamnya muslimat NU,” kata Ketum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, usai mendampingi penyerahan bantuan di kantor Muslimat NU Jatim, Rabu (20/5/2020).

“Tapi kami di Pemprov juga ada support masyarakat Tionghoa. Jadi ini untuk bisa memberikan penguatan bantalan sosial, membangun solidaritas sosial dan membangun kekuatan dari ketahanan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Menurutnya, memberikan bantuan berupa sembako merupakan salah satu cara yang efektif pada kondisi seperti ini. Kalau masyarakat terdampak di rumah ada beras itu merasa tenang. “Bahwa nanti lauknya apa? sayurnya apa? yang penting ada beras itu sudah tenang,” tuturnya.

Apalagi, selain sembako ada yang sangat spesifik, jamu dan masker masuk dalam bagian bantuan. Keberadaan masker ini penting, karen dari penelitian dirilis beberapa waktu lalu, bahwa menggunakan masker efektif hingga 60 persen untuk mencegah Corona.

Efektifitas inilah, lanjutnya, yang membuat Presiden Jikowi menyampaikan untuk beradaptasi dengan norma hidup baru salah satunya memakai masker. Ketika sudah terkonfirmasi Covid berhenti sama sekali, ke depan kita masih perlu pakai masker beberapa saat berikutnya.

“Karena ada ke khawatiran jika ini berhenti di Jatim atau Indonesia, tapi kalau internasional flihgt dibuka, kemungkinan dari mereka yang datang ke Indonesia ada carier dan OTG (Orang Tanpa Gejala), maka sangat mungkin ini juga menularkan. Karena itu sampai beberapa waktu protokol covid tetap berlaku termasuk physical distancing,” paparnya.

Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir/antiseptik masih berlaku, dan tentunmasyarakat harus disiplin bisa mengikuti protokol ini dengan baik.

Sementara perwakilan perhimpunan masyarakat Tionghoa, Ali Markus mengingatkan pentingnya memakai masker diasat pandemi Covid-19. Selain itu dirinya juga menyarankkan agar masyarakat mengkonsumsi buah pisang dan jeruk.

“Mengkonsumsi telur dan berjemir 15 menit. Yang tak kalah penting adalah disiplin menerapkan protocol covid-19,” pungkasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.