Nakes Lansia di Surabaya Mulai Disuntik Vaksin Anti Covid-19

oleh -74 Dilihat
oleh
Salah seorang nakes lansia di Kota Surabaya menerima suntikan vaksin anti Covid-19.

SURABAYA, PETISI.CO – Tenaga Kesahatan (Nakes) berusia lanjut atau lansia di Surabaya, mulai mendapatkan vaksinasi dari pemerintah kota.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, vaksinasi ini sudah dilakukan di beberapa rumah sakit, diantaranya Rumah Sakit Premiere dan Rumah Sakit Husada Utama.

Penyuntikan vaksin anti Covid-19 ini sesuai arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang memperbolehkan penggunaan vaksin bagi para lansia.

“Awalnya kan vaksin Sinovac gelombang pertama itu untuk nakes usia 18-59 tahun. Nah, baru kemarin diumumkan bahwa vaksin itu juga bisa dipakai untuk nakes lansia, sehingga mulai hari ini kami langsung melakukannya,” kata Febri di ruang kerjanya, Senin (8/2/2021).

Meski penerima vaksin kali ini memiliki usia 60 tahun atau lebih, Febri memastikan bahwa tak ada perbedaan dalam mekanisme penyuntikannya.

“Prosesnya sama saja, harus melalui beberapa tahapan seperti verifikasi, screening, penyuntikan vaksin dan pemantauan,” terang Febri.

Sementara itu, nakes lansia di Surabaya sendiri diperkirakan jumlahnya mencapai 1.500 orang. Beberapa dari petugas medis itu akan menerima suntikan di rumah sakit, rumah hingga tempat praktiknya masing-masing.

“Karena memang kemarinnya masih ada stok vaksin yang diterima pemkot, akhirnya kita langsung gelar hari ini juga,” jelasnya.

Sedangkan untuk penyuntikan tahap kedua bakal dilakukan empat minggu setelah tahap pertama ini. “Jadi berbeda dengan yang nakes sebelumnya yang hanya dua minggu,” ujarnya.

Di tempat terpisah, salah seorang nakes lansia, Prof Dr dr Bambang Priambodo SpB SpOT(K) (72), mengaku tak memiliki persiapan khusus dan bersemangat untuk mengikuti vaksinasi ini.

“Saya ditelepon RS, saya semangat untuk vaksin,” kata Prof Bambang Priambodo seusai disuntik vaksin.

Lebih lanjut, dirinya menilai jika nakes usia lanjut memang harus mendapatkan prioritas penyuntikan untuk menjamin keselamatan dari ancaman pandemi Covid-19.

“Yang tua harusnya didulukan, supaya lebih safe. Nakes diutamakan, tua juga diutamakan,” ujarnya.

Kendati demikian, Bambang menyebut meski sudah menerima suntikan vaksin, protokol kesehatan tetap harus diterapkan.

“Karena memang vaksin bukan segala-galanya. Meskipun divaksin, harus tetap menjaga diri, prokes harus diutamakan,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.