Pemkab Banyuasin Kurang Peduli
BANYUASIN, PETISI.CO – Kapal tongkang pengangkut batu bara meresakan nelayan tangkap ikan di Perairan Sepanjang Sungai Musi, khususnya di wilayah Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
Sungai Musi adalah tempat masyarakat yang tinggal di pinggir sungai Musi mencari nafkah sehari-hari dari zaman dahulu sampai sekang. Inilah alasannya di sepanjang sungai terpanjang di Sumatera ini ditinggali masyarakat, terutama di Kecamatan Rantau Bayur dari 21 desa, hanya 3 desa saja yang di daratan. Hampir seluruh desanya di pingir Sungai Musi.
Muslimin (38), warga Desa Tebing Abang, seorang nelayan ikan jaring (pukat) mengaku, resah dengan adanya kapal tongkang yang membawa batu bara yang melintas di Sungai Musi.
“Saat ini kami rugi saat mencari ikan. Penghasilan kami menurun sampai 45% dari yang sebelumnya,” ujarnya
pada petisi.co, Sabtu (23/7/2017).
Tongkang batu bara yang melintas di ketahui dari pelabuhan diantaranya PT SERPO, PT EVIH, PT TITAN Kabupaten Pali di sebrang Desa Tanjung Tiga Kecamatan Rantau Bayur Kab Banyuasin, menuju Pelabuhan Pelajo Palembang dengan kapasitas tongkang rata-rata 300 fid dengan muatan 7000 ton.
Dari dampak yang sangat merugikan nelayan tangkap ikan ini, pihak Pemerintah Kabupaten Banyuasin, dinas Perhubungan belum ada upaya atau pun solusi sedikit pun bagi nelayan yang dirugikan.(roni)