Nenek 82 Tahun Penjual Sayuran,  Tak Menyangka Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Risma

oleh -69 Dilihat
oleh
Anak Nenek Yami, Suroso ketika ditemui di rumah ibunya tampak ia sedang membersihkan beberapa barang-barang.

 SURABAYA, PETISI.CO – Yami namanya, seorang nenek penjual sayuran dan lontong, berusia 82 tahun ini mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya berupa renovasi atau bedah rumah.

Menurut penuturan anak nenek Yami, Suroso (48), ibunya acap kali ingin melakukan renovasi rumah kepadanya. Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya keinginan itu harus dipendam dalam-dalam.

Pasalnya penghasilan bulanan Suroso sebagai anggota keamanan hanya sebesar Rp 600 ribu. Jumlah itu juga harus dibagi untuk mencukupi kebutuhan anak dan istrinya.

“Ada aja mas, tapi ya gimana aku mikir beli susu tiap hari aja kadang pusing. Kalau ada kerjaan sampingan gitu ya saya ambil lumayan buat beli susu pampers. apalagi covid ini,” kata Suroso saat ditemui wartawan petisi.co, di rumah ibu Yami, Jalan Mojo Kidul no 115, Surabaya, Rabu (30/9/2020).

“Tiap hari kalau pulang dari pasar itu kan di rumah sama saya, namanya ibu sama anak ya gimana mas. Doakan saja dapat kerjaan yang enak supaya bisa perbaiki rumah. Saya sekarang jaga bayaran 600 kan bingung mikir anak sama istri juga,” lanjutnya.

Meski telah berusia senja, kegigihan Nenek Yami seolah tak pernah pudar untuk mencari rezeki dengan berjualan sayur di Pasar Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya.

Suroso menceritakan, jika ibunya sudah meninggalkan rumah menuju Pasar Pacar Keling sejak pukul dua dini hari dan kembali pulang pada pukul sembilan pagi. “Ke pasar pulang pergi itu naik becak langganannya, setiap hari,” jelasnya.

Suroso menceritakan awal pertemuan ibunya dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Kala itu nenek Yami sedang sibuk menjalankan rutinitas berdagangnya sehari-hari. “Ke pasar jualan sayur, lontong. Kebetulan ada bu Risma tahu,” ungkapnya.

Kemudian kata dia, pihak Pemkot Surabaya menawarkan bantuan untuk merenovasi rumah ibunya.

“Kan ditanyain itu dibantu, ibu bilang gak apa-apa kalau dibantu kan memang rumahnya rusak,” ucapnya.

Sambungnya, ibu Yami sendiri tak pernah menduga jika impiannya untuk merenovasi rumah akhirnya bisa terealisasikan. Suroso menambahkan, sembari menunggu renovasi rumah selesai, sang ibunda saat ini sedang ditempatkan sementara waktu di Panti Jompo Griya Weda, Jambangan.

Tak lupa, Suroso juga menyampaikan terima kasihnya kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, berserta jajaran Pemkot Surabaya yang mewujudkan impian ibunya dengan melakukan bedah rumah.

“Terima kasih banyak bu Risma enggak bisa kehitung terimakasihnya. Gak nyangka kalau rezeki,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Suharto Wardoyo atau yang akrab disapa Anang memastikan bahwa wanita asli Surabaya ini, kelahiran 1938 ini telah berada di Panti Jompo Griya Weda.

“Di situ kami sampaikan bahwa rumahnya akan kami bedah. Lalu kami tawarkan untuk sementara waktu untuk tinggal di Panti Jompo Griya Weda, Jambangan, Surabaya, sembari menunggu rumahnya direnovasi,” kata dia.

Anang menyebut, pihaknya juga telah memeriksa kondisi kesehatan nenek Yami dan akan melakukan tes swab.

“Kita sudah periksa kesehatannya, nanti juga akan kami swab dari puskesmas terdekat. Mengingat Nenek Yami mobilitasnya ke pasar setiap hari,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.