Orangtua 11 ABH Bersyukur Atas Pembebasan dan Pembinaan dari Pemkot Surabaya

oleh -80 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat proses mediasi 11 ABH di kantor Polresta Pelabuhan Tanjung Perak

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menghadiri proses mediasi atau diversi untuk 11 anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) di kantor Polresta Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, pada Rabu (12/6/2024). Proses diversi ini difasilitasi oleh Polresta Pelabuhan Tanjung Perak dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surabaya, serta mengundang orang tua dari 11 ABH tersebut.

Anak-anak tersebut diamankan terkait kericuhan dan bentrokan antara suporter Persebaya Surabaya, Bonek, dengan pihak kepolisian di Jalan Kedung Cowek, akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, pada 31 Mei 2024. Insiden ini bermula dari ejekan di media sosial antara suporter Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Mereka melakukan sweeping yang mengakibatkan kerusakan pada mobil dinas Polri, pot bunga, dan rambu lalu lintas.

Suasana haru menyelimuti proses mediasi, ketika Wali Kota Eri meminta 11 ABH tersebut untuk meminta maaf dengan bersujud serta mencium kaki dan tangan orang tua mereka. Eri menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua dan tidak mengulangi perbuatan yang sama. Menurutnya, pertemuan ini menjadi pembelajaran penting bagi anak-anak tersebut.

“Saya memaafkan mereka, karena masa depan mereka masih panjang. Bagaimanapun, masa depan mereka adalah tanggung jawab saya sebagai Wali Kota Surabaya. Saya pastikan mereka tidak akan mengulangi perbuatan ini,” kata Wali Kota Eri.

Berdasarkan diskusi dengan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP William Cornelis Tanasale, keduanya sepakat untuk memaafkan 11 ABH tersebut. “Alhamdulillah, Pak Kapolres juga memaafkan. Kami akan memastikan anak-anak ini mendapat pembinaan agar memiliki wawasan kebangsaan dan perilaku yang baik dalam menjaga persatuan,” tambahnya.

Wali Kota Eri juga berharap suporter sepak bola tidak mudah terpancing oleh konten negatif di media sosial, terutama menjelang HUT Persebaya Surabaya ke-97 pada 18 Juni 2024.

“Pengalaman ini menjadi pengingat agar kita selalu berbuat kebaikan. Jangan mudah terprovokasi oleh konten yang saling memanaskan dan memprovokasi di media sosial,” ujarnya.

Eri juga berpesan kepada seluruh suporter di Surabaya untuk menjaga kondusifitas dan keamanan. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh suporter dan pentolan Bonek atas dedikasinya dalam menjaga keamanan di Kota Pahlawan.

“Jika ada yang memprovokasi, itu bukan Bonek. Mereka hanya berniat merusak Persebaya dan Surabaya. Kita buktikan bahwa HUT Surabaya dan HUT Persebaya ke depan tidak ada kerusuhan,” ungkapnya.

Selain itu, 11 ABH tersebut akan mendapatkan pembinaan. Wali Kota Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan Bapas Kelas 1 Kota Surabaya terkait teknis pembinaannya. “Kami akan bekerja sama dengan Bapas untuk pembinaan mental dan wawasan kebangsaan di lingkungan rumah dan sekolah,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu M Prasetya, menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan, mereka membuka ruang mediasi atau diversi untuk ABH dengan syarat tertentu, seperti ancaman pidana kurang dari 7 tahun dan perbuatan tidak dilakukan berulang.

“Kepala Bapas menyampaikan bahwa 11 anak ini belum pernah melakukan perbuatan pidana sebelumnya. Berdasarkan hasil asesmen, mereka direkomendasikan untuk diversi,” ungkapnya.

Hasil mediasi tersebut disepakati oleh Pemkot Surabaya dan Polresta Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya untuk memaafkan 11 ABH.

“Kami dari kepolisian dan Pemkot Surabaya, melalui Wali Kota, memaafkan 11 ABH, dan tidak ada ganti rugi atas kerusakan yang dilakukan,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Bonek Tribun Timur, Cak Hasan Tiro, mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri atas kebesaran hati dan kepeduliannya dalam menyelesaikan masalah hukum anak-anak tersebut.

“Terima kasih atas kebesaran hati Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang telah membantu adik-adik kami yang terlibat masalah hukum. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” kata Cak Hasan Tiro.

Ia juga berharap agar para suporter bola tidak mudah terprovokasi oleh konten di media sosial. “Provokasi dilakukan oleh orang-orang yang ingin memecah belah dan membuat kerusuhan di Surabaya. Serahkan pada pihak berwajib,” pesannya.

Secara terpisah, Budi Pribadi, salah satu orang tua ABH, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Wali Kota Eri karena telah memaafkan anaknya dan membantu melanjutkan pendidikan anaknya.

“Alhamdulillah dimaafkan oleh Wali Kota. Saya bersyukur dan Insya Allah anak saya tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Terima kasih Pak Wali Kota Eri telah membantu anak saya melanjutkan sekolah,” pungkas Budi Pribadi. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.