‘Pak Ogah’, Relawan Lalu Lintas, Berharap Magetan Meniru Bali

oleh -108 Dilihat
oleh
Pak Ogah, saat memasang stiker di tiang TL

MAGETAN, PETISI.CO – Pak Ogah, pria  asal Kota Magetan, dan sudah sepuluh tahun tinggal di Denpasar Bali ini memiliki kebiasaan yang lain. Selama berada di Magetan, Pak Ogah tak mau diam, dia keliling jalan-jalan protokol untuk mengajak dan kampanye guna menanggulangi kecelakaan di jalan raya.

Pria yang memiliki usaha toko alat musik, dan juga sebagai relawan dan aktifis lalu lintas (Lalin) dan infrastruktur ini,  selama di Bali, keseharianya mengatur lalu lintas di kawasan Bali selatan yang sering macet.

Jika ada jalan yang rusak  ataupun infrastruktur  yang memerlukan penanganan cepat, langsung ditanganinya, dengan biaya sendiri. Dia pantang meminta bantuan ke pemerintah atau masyarakat, bahkan menolak pemberian warga yang berusaha membantunya.

“Kegiatan ini sudah lama saya jalani,” ujar Pak Ogah.

Saat ini, mudik ke kota kelahiranya, yakni kota Magetan, begitu melihat ada titik- titik yang kelihatan rawan dari kecelakaan, Pak Ogah tidak mau diam.

Pak Ogah  lalu memesan stiker khusus reflektor, yang jika dipasang di titik-titik bahaya, jika kena cahaya akan  menyala, sehingga berguna bagi pengendara saat jalanan gelap. Seperti di tikungan atau di traffic light (TL)  yang tiba-tiba mati lampu.

“Supaya bisa membantu bagi pengendara mobil maupun motor yang melintas, tanpa membuat mata silau.  Dengan dipasangnya stiker ini, sebagai tanda bahaya,” ujarnya.

Di  kota Magetan ini, Pak Ogah melakukan pemasangan stiker keamanan di traffic light  Alon-alon, dilanjutkan menuju tikungan-tikungan jalan dan juga di median jalan yang rawan kemacetan maupun rawan kecelakaan. Seperti  di jalan Mangis, di Candi, perempatan BRI Magetan, Sukomoro, terminal lama,  juga seputaran kota Magetan.

Dengan pemasangan tersebut, harapannya,  Pemerintah Kabupaten  Magetan bisa mengadopsi yang selama ini ada di Bali, yang mana di Bali  juga disediakan podium bebas bicara di alon-alon yang disiapkan oleh  Pemprov Bali .

“Di Bali ada sebuah panggung di lapangan Provinsi Bajrasandhi, untuk menyuarakan aspirasi bagi siapapun yang berada di situ, baik penduduk bali maupun penduduk luar bali, atau perantauan yang berdomisili di Bali,” ujarnya.

Pak Ogah berharap, Pemerintah Kabupaten Magetan bisa mengadopsi  Provinsi Bali  untuk kemajuan pembangunan di Kabupaten Magetan.(ags/pgh)