BONDOWOSO, PETISI.CO – Pembangunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2017, di Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dikeluhkan masyarakatnya. Lantaran dalam dua hari ini, air dari bangunan tersebut, tidak mengalir.
“Sudah dua hari kami tidak mendapatkan air dari bangunan itu, padahal masyarakat di sini sangat membutuhkan,” tuturnya, Sabtu (18/8/2018).
Di tempat berbeda, hal tersebut, dibenarkan oleh bernisial HR masyarakat Desa Walidono sendiri. Menurut dia, pembangunan Pamsimas di desanya terkesan tak terawat oleh pihak desa.
“Pipa air yang digunakan, banyak yang bocor, sehingga debit airnya berkurang,” katanya.
Pihak desa, lanjut HR, seharusnya bersikap tegas terhadap pengelola air itu.
“Pantas saja masyarakat yang langganan mengeluh, apabila debit airnya berkurang, wong pengelolanya hanya memikirkan tagihan air tiap bulannya tidak memikirkan kondisi bangunan itu. Tapi tolong nama saya jangan dipublikasikan,” pintanya.
Hasil penelusuran petisi.co, kondisi bangunan Pamsimas di desa tersebut, sangat memprihatikan, karena terkesan tak terawat. Ironisnya lagi, sambungan pipa air, sebagian dibungkus dengan plastik.
Sekedar pengingat saja, Pamsimas adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan dari Bank Dunia, program ini dilaksanakan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota.
Tak hanya itu saja, program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban.
Dengan Pamsimas, diharapkan mereka dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Penerapan program ini dalam rangka mendukung pencapaian target MDGs, sektor air minum dan sanitasi, melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. (latif)