Surabaya, petisi.co – Partai Amanat Nasional (PAN) yang memperoleh 3 kursi pada Pemilu 2024 memilih untuk bergabung dengan PDI Perjuangan dalam satu fraksi di DPRD Kota Surabaya. Dengan demikian, Fraksi PDI Perjuangan dan PAN akan memiliki total 14 anggota, mengingat PDI Perjuangan sendiri sudah memperoleh 11 kursi di legislatif.
Ketua PAN Surabaya, Mahzun Jayadi, menyatakan bahwa keputusan bergabung dengan PDIP merupakan hal yang wajar.
“Ini hal yang biasa dan tidak krusial. Fraksi-fraksi lain sudah mencukupi dengan komposisinya masing-masing, sehingga bergabungnya PAN dengan PDIP adalah pilihan yang masuk akal,” kata Mahzun pada Senin malam (9/9/2024).
Senada dengan itu, Ghofar Ismail, S.T., politisi PAN yang terpilih sebagai anggota DPRD Surabaya, juga menyetujui langkah tersebut.
“Bergabung dengan partai besar lebih proporsional. Ini sudah menjadi kesepakatan antara DPD PDIP dan DPW PAN Jawa Timur. Sudah final, PAN dan PDIP akan melebur menjadi satu fraksi,” jelas Ghofar.
Ia juga menambahkan bahwa susunan struktur Fraksi PDIP-PAN telah siap diserahkan ke Sekretariat DPRD Kota Surabaya. “Hanya tinggal menyerahkan strukturnya,” tambahnya.
Reaksi Kader PAN
Keputusan PAN untuk bergabung dengan Fraksi PDI Perjuangan menuai reaksi yang beragam dari anggota internal partai. Di Surabaya, ini adalah kali pertama partai Islam seperti PAN bergabung dengan partai berbasis nasionalis.
dr Hj. Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah, anggota DPRD Surabaya dari PAN selama dua periode, menyatakan apresiasinya terhadap keputusan partai. Menurutnya, sebagai kader, ia tunduk pada keputusan partai.
“Sebagai kader, tentu kami mengikuti keputusan pimpinan. Kami siap menjalankan tugas dengan baik bersama anggota fraksi lainnya,” kata Zuhro pada Selasa (10/9/2024).
Zuhro juga menegaskan bahwa meskipun PAN bergabung dalam satu fraksi dengan PDIP, ia akan tetap menjaga integritas PAN dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
“Sebenarnya, saya suka warna merah, tetapi dulu mungkin tidak pantas jika saya mengenakannya. Sekarang, dengan adanya kerjasama ini, saya bisa berkolaborasi dengan kader partai berwarna merah di DPRD Kota Surabaya,” ujarnya dengan nada kiasan.
Sementara itu, kader PAN lainnya, Juliana Eva Wati, S.H., M.Kn., yang akrab disapa Jeje, mengaku pasrah dengan keputusan partai. “Keputusan terkait fraksi sepenuhnya berada di tangan ketua partai. Saya sendiri tidak mengetahui alasan pasti di balik bergabungnya PAN dengan fraksi PDIP,” kata Jeje.
Sementara itu, berdasarkan informasi terkait pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) di DPRD Kota Surabaya, diperkirakan akan ada enam fraksi yang terbentuk. Fraksi-fraksi tersebut adalah Fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, Fraksi PKB, Fraksi PKS, Fraksi PAN-PDIP, serta Fraksi Gabungan yang terdiri dari Demokrat, PPP, dan NasDem. (dvd)