Pancasila Jadi Perekat Hubungan Antar Agama di Banyuwangi

oleh -50 Dilihat
oleh
Bupati Anas juga mengajak kepada para tokoh agama untuk terus meningkatkan pengamalan Pancasila di tengah masyarakat

BANYUWANGI, PETISI.CO – Keberhasilan bangsa Indonesia mampu menjadi satu kesatuan adalah berkat adanya Pancasila yang menjadi perekat anak bangsa yang berbeda agama, suku maupun golongan. Untuk itu, para tokoh agama di Banyuwangi menyerukan pentingnya menjaga dan mengamalkan Pancasila di tengah kondisi bangsa saat ini yang kerap dirundung isu SARA.

“Hari lahir Pancasila ini, penting untuk kita peringati. Hal ini, sebagai pengingat bagi bangsa Indonesia, bahwa Pancasila adalah tujuan yang harus ditempuh oleh bangsa ini,” ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi KH. Muhammad Yamin, Lc seusai upacara peringatan hari lahir Pancasila di Kantor Bupati Banyuwangi, Kamis (1/6/2017).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Parisadha Hindu Dharma Banyuwangi Drs. Suminto Hadi, MM. Menurutnya, Pancasila merupakan jalan hidup yang harus menjadi kesadaran semua elemen bangsa Indonesia.

“Pancasila itu pemersatu. Tanpa Pancasila kita akan hancur, tanpa Pancasila kita bukanlah siapa-siapa,” ungkap Suminto.

Pancasila sebagai pemersatu tersebut, tidak sekedar teoritik belaka. Akan tetapi, keberhasilan Indonesia merdeka dan bertahan tetap menjadi satu kesatuan seperti halnya saat ini, tidak terlepas dari Pancasila yang menjadi ideologi bangsa.

Hal tersebut sebagaimana diakui oleh Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng.

“Pancasila itu sakti. Telah terbukti, Indonesia bersatu karena berideologikan Pancasila,” tegasnya.

Pentingnya Pancasila sebagai pemersatu bangsa juga ditekankan oleh perwakilan Tri Dharma Banyuwangi, Indrayana. “Pancasila sebagai pemersatu itu, jelas. Karena Pancasila mampu mencakup semua sendi kehidupan manusia,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi komitmen ke-Pancasila-an yang diusung oleh para pemuka agama di Banyuwangi. Menurutnya, keberhasilan membangun Banyuwangi seperti saat ini, tidak lain karena kompak dan bersatunya masyarakat Banyuwangi dalam melakukan pembangunan.

“Saya berterima kasih kepada para tokoh agama yang terus kompak menjaga persatuan dan kesatuan di Banyuwangi sehingga pemerintah bisa bekerja dengan baik, memberika pelayanan dan terus mendorong kemajuan daerah,” ungkapnya.

Dalam momentum hari lahir Pancasila itu, Bupati Anas juga mengajak kepada para tokoh agama untuk terus meningkatkan pengamalan Pancasila di tengah masyarakat. Tidak hanya isu SARA saja yang harus diredam dengan Pancasila. Tetapi, berbagai ujaran kebencian, hoax dan fitnah yang bertebaran tentang pemerintahan harus juga menjadi perhatian dalam mensosialisasikan Pancasila di tengah masyarakat.

“Salah satu faktor yang menghambat kemajuan Banyuwangi di masa lalu, adalah banyaknya fitnah yang kerap kali ditujukan kepada Pemerintah. Untuk itu, penting bagi kita dalam menyosialisasikan Pancasila adalah komitmen untuk meredam berbagai fitnah tersebut. Sehingga kemajuan bisa terus didorong,” pungkasnya (har/hms/*)