PAPPRI Jatim Gelar Lomba Vokal Anak “Indonesia Satu”

oleh -44 Dilihat
oleh
Salah satu penyanyi cilik tampil penuh percaya diri.

SURABAYA, PETISI.CO – Didasari keinginan menghidupkan kembali lagu anak-anak, DPD Persatuan Artis, Penyanyi dan Pencipta lagu Republik Indonesia (PAPPRI) Jatim mengadakan lomba vokal anak Indonesia Satu di Surabaya, Minggu (17/11/2019).

Lomba tersebut, diikuti oleh 37 anak. Terdiri dari 24 anak berlomba di katagori B U-12 ke bawah dan 13 anak berlomba di katagori A U-8 ke bawah. Mereka berasal dari beberapa daerah.

Di lomba ini, para penyanyi cilik itu menyanyikan lagu wajib “Aku bangga Indonesiaku” dan satu lagu tiga lagu pilihan. Yakni, Naik Delman (ciptaan ibu Sud), Pergi Belajar (ibu Sud) dan Beramai-ramai ke laut (ibu Sud).

“Puluhan peserta itu ada yang berasal dari Malang. Bahkan, ada yang dari Jawa Tengah,” kata Ketua DPD PAPPRI Jatim, Sastra Harijanto kepada wartawan di sela lomba.

Harijanto (kanan) dan Yan (kiri) saat diwawancarai wartawan.

Dijelaskan, lagu anak-anak ini tinggal kenangan. Padahal, republik ini sudah diwarisi oleh para pendiri dan pejuangnya. Yang tadinya tidak punya apa-apa, sekarang jadi apa-apa. Termasuk warisan seni.

“Ke depan, kami ingin menghidupkan kembali, supaya anak-anak Indonesia berkembang sesuai umurnya. Kami ingin anak-anak Indonesia memiliki kesempatan untuk berkembang dari karier apapun yang disukai,” ujarnya.

Menurutnya, sudah saatnya kita melestarikan budaya nenek moyang kita. Indonesia punya ragam budaya dan begitu hebat keseniannya. “Ini yang harus dijayakan kembali agar bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri,” tegasnya.

Pihaknya berharap lomba lagu ini menjadi langkah awal menuju kesuksesan di kemudian hari. Harus berkesinambungan. Kalau sekarang umumnya lagu pop, nanti pada usia remaja kita perkenalkan lebih spesifik, seperti langgang jawa, keroncong atau Remo.

“Itulah kenapa kegiatan ini kita adakan. Kami ingin memancing, untuk memprovokasi para seniman dan mod kita. Yang jelas, kami ingin anak-anak Indonesia, khususnya Surabaya yang berbakat untuk mengorbit. Selanjutnya terserah garis tangan saja,” tuturnya.

Langkah Sastra Harijanto ini didukung seniman musik, Yan Roesli. Dia menyebut figur seperti Harijanto ini sangat langka. Ini bukan pujian, tapi kenyataan.

“Kita kehilangan orang-orang seperti Harijanto bertahun-tahun lamanya. Mana ada orang yang peduli membuat lomba lagu anak-anak. Bahkan, Parfi Jakarta pun tidak ada. Adanya komersil,” katanya. (bm)