Para Petugas Inilah yang Berjasa Menjaga Surabaya dari Banjir

oleh -55 Dilihat
oleh
Kegiatan para Satgas PU yang membersihkan saluran air

SURABAYA, PETISI.CO – Di balik usaha Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya mencegah banjir ketika musim hujan datang, tak terlepas dari pernanan atau jasa yang sangat luar biasa dari para petugas di lapangan. Bahkan tak jarang juga mereka tidak pulang sebelum air benar-benar surut.

Ya, petugas tersebut bernama Satgas PU yang tendiri dari operator alat pompa hingga petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati menjelaskan di Kota Surabaya Satgas PU sendiri berjumlah sekitar 1.300 orang. Tugas dari mereka ialah melakukan normalisasi terhadap saluran-saluran air atau box culvert yang memang tidak bisa dijangkau oleh alat berat.

“Mereka yang melakukan penormalisasian terhadap saluran air di tempat yang memang tidak bisa dijangkau oleh alat-alat berat,” jelas Erna di dalam ruang kerjanya, Jumat (17/1/2020).

Erna mengatakan mereka (Satgas PU) itu akan disebar untuk membantu pekerjaan di rumah-rumah pompa. Kota Surabaya sendiri setidaknya memiliki 250 operator di 59 lokasi rumah pompa yang tersebar dibeberapa titik, dan para petugas terbagi ke dalam 3 shift kerja.

“Satu rumah pompa itu terdapat 3 hingga 8 pompa. Sementara petugasnya, ada 250 an (operator), belum termasuk bagian penyarang sampah, kira-kira ada 300 an,” katanya.

Ia menuturkan jika petugas yang berada di rumah pompa harus memastikan debit air dalam kondisi normal ketika hujan turun. Selain itu para petugas juga bertugas untuk mengawasi keadaan genset dalam posisi menyala ketika listrik padam.

“Mereka harus memastikan semuanya aman. Jika sampah terlalu besar, pompanya dimatikan, kemudian mengambil sampah secara manual,” tuturnya.

Selain petugas tersebut, Pemkot juga mempunyai alat berat sebanyak 72 unit yang berfungsi melakukan normalisasi di tempat yang memungkinkan untuk dimasuki. Sementara itu kegiatan pengerukan tidak hanya dilakukan ketika musim penghujan saja, hal itu ditempuh lantaran Pemkot ingin memastikan Kota Surabaya bebas dari banjir.

“Dari awal tahun (1 Januari) hingga Desember keseluruhan alat berat itu tidak pernah berhenti,” pungkasnya. (nan)