SURABAYA, PETISI.CO – Pada 10 November 1945 lalu, Surabaya mengalami sebuah peristiwa penting dalam sejarah kebangsaan, dimana saat itu kota Surabaya menjadi medan pertempuran melawan Inggris yang diboncengi NICA (Netherlands Indies Civiele Administration) yang berniat mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintah Belanda sebagai negara jajahan Hindia Belanda.
Perjuangan yang ditunjukkan rakyat Surabaya di bawah komando Bung Tomo yang membakar semangat Arek-arek Suroboyo membuahkan hasil yang luar biasa hebatnya.
Dimana Arek-arek Suroboyo dengan keterbatasan perlengkapan, berhasil memukul mundur tentara penjajah yang memiliki perlengkapan militer lengkap.
Itulah gambaran yang disampaikan saat digelarnya Parade Juang, oleh arek-arek Suroboyo. Berbagai elemen masyarakat dan dari Pemkot Surabaya, bersama-sama untuk memeriahkan kegiatan yang dilaksanakan setiap setahun sekali ini.
Bambang, yang merupakan veteran yang turut serta dalam seluruh rangkaian acara ini, saat ditemui usai pagelaran, Sabtu (09/11/2019), menyampaikan, apa yang diperoleh dari orang-orang terdahulu itu sangat bermanfaat.
“Jadi ini harus diwariskan dan diteruskan oleh para generasi muda, supaya selalu mengingatkan perjuangan zaman dulu yang menghasilkan apa yang sekarang kita nikmati,” ujarnya.
Semangat perjuangan itulah yang berusaha terus untuk diwariskan kepada generasi muda Indonesia, khususnya di kota Surabaya sendiri, salah satunya yaitu dengan penyelenggaraan acara Parade Juang, bekerjasama dengan hampir seluruh element pemerintah dan masyarakat yang ada di kota Surabaya.
Bambang juga berharap, dengan adanya pagelaran ini membuat generasi muda sebagai penerus tongkat estafet perjuangan dari generasi sebelumnya, sehingga harus tetap memperjuangkan kebangsaan dan mempertahankan apa yang sudah diperoleh oleh para orang-orang terdahulu untuk tetap melakukan pembangunan dalam segala bidang.(ananto)