SURABAYA, PETISI.CO – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Surabaya 2024, Arif Fathoni selaku Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, menegaskan komitmennya untuk mendukung proses demokrasi yang berlangsung secara adil dan transparan.
Sebagai salah satu tokoh politik di Surabaya, Fathoni telah mengemukakan pandangannya terkait perlunya membangun koalisi yang kuat untuk mengusung kembali Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam kontestasi politik tersebut.
Dalam penjelasannya, Arif Fathoni menyoroti pentingnya kerja sama antarpartai dalam menjaga stabilitas politik dan kelanjutan pembangunan di kota Surabaya.
“Melalui kolaborasi yang solid, pemerintah kota akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” ungkap Fathoni.
Ia juga menjelaskan, Partai Golkar Surabaya telah melakukan komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak, termasuk partai politik lainnya, untuk membangun koalisi yang solid dan mendukung Eri Cahyadi sebagai calon Walikota Surabaya dalam Pemilukada Surabaya 2024.
“Pembentukan koalisi yang kuat akan menjadi kunci dalam meraih kesuksesan dalam Pemilukada Surabaya 2024,” ujarnya.
Terkait dengan peran Partai Golkar Surabaya dalam proses Pemilukada mendatang, Arif Fathoni menegaskan bahwa partainya siap untuk berperan aktif dalam mendukung kandidat yang diusung. Dia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi, termasuk dalam memberikan suara pada saat hari pemungutan suara.
Dia juga menuturkan bahwa Partai Golkar Surabaya, memiliki komitmen yang kuat untuk memastikan bahwa proses Pemilukada Surabaya 2024 berjalan dengan lancar dan demokratis.
“Dengan dukungan dari berbagai pihak dan partai politik, saya optimis bahwa pemilihan Walikota Surabaya akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa kemajuan bagi kota Surabaya,” kata Fathoni.
Saat ditanya apakah PDIP akan setuju dengan gagasan ini, pria yang juga Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini mengatakan bahwa Eri merupakan sosok hebat dari PDI Perjuangan, maka semestinya induk partai senang salah satu kader partainya diapresiasi partai lain dalam pemilukada November mendatang.
“Itu internal Mas Eri, kami serahkan kepada beliau untuk melakukan upaya-upaya politik yang diperlukan, termasuk soal calon pendamping sekalipun,” paparnya.
Ketika ditanya mengenai suara miring dari netizen Surabaya tentang kepemimpinan Eri Cahyadi-Armudji, Arif Fathoni menyatakan bahwa dalam era demokrasi hal yang biasa terjadi pro dan kontra tentang satu peristiwa.
Kendati demikian, menurutnya masyarakat harus melihat dari berbagai sisi tentang proses jalannya kepemimpinan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
“Mas Eri dilantik dalam posisi keuangan Pemkot minus karena anggaran habis untuk penanganan pandemi, lalu 2022 masih tahap pemulihan ekonomi. BarulahAPBD 2023 Mas Eri bisa melaksanakan program andalannya, jadi efektif Mas Eri hanya bisa bekerja 1,5 tahun, dari masa pengabdian 3 tahun,” pungkas Arif Fathoni. (dvd)
