Partai NasDem Bedah Orasi Ilmiah ‘Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan’

oleh -187 Dilihat
oleh
Willy Aditya saat menjadi nara sumber di acara bedah orasi ilmiah 'Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan' di Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Orasi ilmiah tentang ‘Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan’ dari promovendus Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Surya Dharma Paloh dibedah di Kota Surabaya.

Bedah buku tersebut, digelar oleh DPW Partai NasDem Jawa Timur (Jatim) di restoran Makan Time, Surabaya, Jumat (26/8/2022). Dihadiri generasi muda/mahasiswa dan tokoh masyarakat, para calon legislatif (caleg) serta masyarakat umum.

Sedangkan nara sumber di acara bedah buku, yakni, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Willy Aditya dan dimoderatori DR Suko Widodo, dosen komunikasi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

“Membedah buku itu sudah biasa. Tapi membedah orasi ilmiah atau pidato itu merupakan hal baru. Membedah orasi ilmiah gelar Doktor Honoris Causa Pak Surya Paloh ini untuk membuka cakrawala bagi masyarakat, khususnya masyarakat politik,” ujar Willy Aditya di sela acara.

Menurutnya, pidato politik itu suatu yang istimmewa. Dengan pidato politik, bisa merubah dunia. Misalnya, pidato politik tokoh Bung Karno dan Bung Hatta (proklamator bangsa Indonesia)

Lalu, pidato politik George Washington-salah satu bapak pendiri Amerika Serikat, dan tokoh-tokoh politik dari belahan dunia lainnya.

“Bagaimana literasi di tengah dunia medsos (media sosial). Teks orasi ilmiah dapat diperdebatkan dan diuji publik. Bedah orasi ini memberikan edukasi kepada masyarakat dan tidak terjadi disinformasi karena mendapatkan informasi sepotong-sepotong,” ujarnya.

Dengan kegiatan ini, maka apa yang menjadi pokok pikiran kenapa pidato ini lahir bisa didiskusikan. “Sehingga bisa menjadi benar-benar menjadi sebuah dialog yang saling isi-mengisi,” tandasnya.

Di orasi ilmiah Surya Paloh, politik kebangsaan menjadi high politic atau politik kelas tinggi. Sedangkan, politik elektoral adalah low politic atau politik rendahan.

Politik elektoral yang mengutamakan kepentingan melekat pada dirinya atau kelompoknya yang semata-mata urusan pemilu. Politik yang menggunakan nalar dan nafsu binatang.

“Ekspresinya dalam politik adalah perang. Dan melahirkan residu, melahirkan perselisihan, kebencian hingga pertikian,” jelas alumnus filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) ini.

Sedangkan politik kebangsaan yakni, politik yang mengarusutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok politik.

“Bagaimana bicara politik untuk kemaslahatan bersama, untuk publik, nasionalisme kita, itu hampir tak tersentuh. Jadi (orasi ilmiah) Pak Surya Pidato ini otokritik terhadap lembaga-lembaga politik, terhadap masyarakat politik,” katanya.

Pihaknya mengajak bersama-sama untuk mengembalikan khittah, politik tidak semata-mata hanya urusan merebut kekuasan, mempertahankan kekuasaan. Tapi bagaimana membangun ruang publik bersama.

“Itu hal yang paling pokok. Karena tujuan dari politik itu kan mensejahterakan, membahagiakan masyarakat dan itu juga ada di dalam Undang-Undang Dasar (1945) kita,” paparnya.

Bedah orasi ilmiah ini tidak hanya digelar di Kota Surabaya. Sebelumnya, bedah orasi ilmiah sudah digelar di Madiun, Kediri. Sedangkan Sabtu besok, bedah orasi ilmiah Dr (H.C.) Surya Paloh akan digelar di Kabupaten Jember.

Sebelumnya, Surya Dharma Paloh menerima penganugerahan Doktor Honoris Causa di kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (25/7/2022). Ketua Umum DPP Partai NasDem ini menjadi orang pertama yang meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB Malang. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.