Partai NasDem Pilih Anies Sebagai Capres 2024, Ini Alasannya

oleh -242 Dilihat
oleh
Ahmad Ali saat diwawancarai wartawan

JAKARTA, PETISI.CO – Partai NasDem memiliki tiga nama tokoh yang akan diusung sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Yaitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa.

Siapakah satu dari tiga tokoh yang lebih berpeluang dipilih NasDem sebagai capres 2024?. “Melihat posisi ketiga tokoh itu, nampaknya pilihan NasDem jatuh ke Anies Baswedan,” kata Wakil Ketua Umum DPP NasDem Ahmad H M Ali.

Dialog santai Ahmad Ali dan jajaran pengurus NasDem dengan wartawan

Pernyataan Ahmad Ali itu disampaikan dihadapan 97 wartawan dari Jawa Timur (Jatim) di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Sabtu (1/10/2022). Dalam dialog santai itu, Ahmad Ali didampingi ketua DPW Partai NasDem Jatim Sri Sajekti Sudjunad, dan Charles Meikyansah anggota DPR RI dapil Jember.

Ali membeber satu persatu peluang ketiga tokoh diusung NasDem dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Berdasar hasil survei dari berbagai lembaga survei, elektabilitas Anies masih kalah dari Ganjar Pranowo. Namun, secara etika politik Anies lebih memungkinkan diusung sebagai capres oleh partainya.

Pasalnya, posisi Anies tidak terikat oleh partai lain. Saat ini, posisi hanya sebagai gubernur DKI Jakarta. Dalam waktu dekat, Anies akan melepas jabatannya itu sebelum pilpres dihelat 2024.

Beda dengan Ganjar. Gubernur Jateng itu memiliki partai, yaitu PDI Perjuangan. Dimana, setiap partai memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan capres, yakni rakernas. NasDem pasti menghormati apapun yang menjadi keputusan partai lain.

Karena itu, NasDemi hingga kini belum menjalin komunikasi dengan Ganjar dan ketua umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri. Apalagi, Anies pernah menyampaikan bahwa urusan capres, sepenuhnya ada di tangan ketua umum Megawati.

“Sampai sekarang NasDem belum pernah berkomunikasi dengan Megawati. Sedangkan Megawati juga belum memutuskan calon presidennya. Jadi, tentu kita menghormati mekanisme yang diambil PDIP,” ungkapnya.

Bagaimana dengan Andika Perkasa. Ahmad Ali menyebut pihaknya juga belum pernah berkomunikasi dengan yang bersangkutan. Pasalnya, Andika masih menjabat sebagai panglima TNI.

“Posisi ini yang harus kita jaga dan dihormati. Dengan posisi itu, maka Anies yang ideal untuk diusung sebagai capres. Komunikasi dengan Anies hingga kini terus kami lakukan dengan baik,” paparnya.

Pihaknya yakin dua partai koalisi lainnya, yaitu Demokrat dan PKS akan memilih sikap yang sama. Proses penentuan capres akan ditentukan lewat mekanisme partai, yaitu rakernas.

“Sama dengan NasDem, Demokrat dan PKS akan berpijak pada hasil rakernas. Namun, soal kapan deklarasi capres Anies, masih dalam proses. Sampai sekarang NasDem terus menjalin komunikasi dan sudah ada kemajuan,” katanya.

Soal calon wakil presiden (cawapres), Ahmad Ali mengaku belum ada pembahasan dengan Demokrat dan PKS. Koalisi yang terjalin dengan tiga partai itu masih fokus pada capres. Sementara capresnya belum dideklarasikan.

“Untuk urusan cawapres, tentu kita serahkan sepenuhnya kepada capresnya nanti. Namun, yang pasti NasDem tidak mau mengawinkan paksa pasangan capres dan cawapres,” ujarnya.

Meski demikian, Ahmad Ali mengaku belakangan ada beberapa tokoh yang muncul dijadikan sebagai cawapres. Antara lain, gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Keduanya merupakan tokoh perempuan yang berprestasi. Peluang Khofifah dan Sri Mulyani menjadi cawapres terbuka. Tergantung pada usulan capres nanti,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.