BATU, PETISI.CO – Opening Ceremony Pembukaan Pasar Rakyat Muslimat NU 2019, Bazaar UMKM dan Pasar Duren dalam rangka harlah ke-73 tahun Muslimat NU diselenggarakan dihalaman parkir timur Balaikota Among Tani, Kota Batu, Rabu (27/2/2019) sore.
Acara tersebut, digelar mulai tanggal 27 Februari sampai 3 Maret 2019. Hadir dalam acara pembukaan itu Walikota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, Wakil Walikota Batu, H. Punjul Santoso, Kapolres Batu, AKBP Budi Hermanto, Kajari Batu, Sri Heni Alamsari, Pabung 0818 Batu,
Hadir pula, Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Kabiro Adm. Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Jawa Timur Dr. Hudiyono, M.Si, Sekda beserta Pimpinan SKPD Kota Batu.
Selain itu juga dihadiri oleh, PW Muslimat NU Jawa Timur, Hj. Masruroh Wahid, Ro’is Suriah PC NU, KH. Abdullah Tohir, Ketua PC NU, H. A Budiono, Ketua PC Muslimat NU Batu, Hj. Azizah Ghufron, Ketua MUI Batu, KH. Nur Yasin, Ketua Muhamadiyah Batu, Instansi vertikal, serta ibu-ibu muslimat Kota Batu, dan partisipan pasar rakyat muslimat NU Kota Batu.
Ketua PC Muslimat NU Batu, Hj. Azizah Ghufron dalam laporannya mengucapkan, rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini dengan baik, lancar dan bermanfaat khususnya masyarakat Kota Batu dalam rangka mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah agar kedepan perekonomiannya bisa bertambah makmur.
Sementara itu, Walikota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko dalam sambutan juga menyampaikan, selamat datang juga mengucapkan terima kasih Kota Batu terpilih sebagai salah satu tempat road show pasar murah muslimat.
“Semoga, dengan kegiatan ini yang seiring dengan program kami yaitu memberdayakan UMKM di Kota Batu. Menurut orang awan, muslimat itu kegiatannya hanya pengajian dan tahlil padahal di muslimat dibidang pendidikan, ekonomi itu sudah sangat berbuat, salah satunya yaitu muslimat sangat perduli dengan ekonomi keluarga,” tuturnya .
Pada kesempatan yang sama, Ketua PW Muslimat Jawa Timur, Dra. Hj. Masruroh Wahid dalam sambutannya mengatakan, bahwa NU bisa bersinergi dengan baik Muslimat NU Via bidang ekonomi.
Ia sampaikan, menunjukkan kepada masyarakat, bahwa muslimat bukan hanya kegiatan keagamaan tapi muslimat memikirkan negara. Tema harla kali ini adalah “Jaga aswaja dan teguhkan bangsa”.
“Tema diambil terbukti, negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku mampu terekat dalam kolaborasi indah karena islam rahmatan lil alamin. Mengajak seluruh masyarakat indonesia, untuk bahwa meneguhkan aswaja adalah menjaga NKRI dan kedamaian dalam kebersamaan dan persaudaraan, Muslimat peduli atas perekonomian rakyat, ” ucapnya.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan prosesi pembukaan yang ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan pita. Setelah itu lanjut peninjauan stand pasar rakyat. (mas/eka)
