Pasca Kunjungan Menteri, Warga Bendo Segera Memiliki Masjid

oleh -62 Dilihat
oleh
Tim dari BBWS, Dinas PKP dan Kemenag tentukan arah kiblat.

PONOROGO, PETISI.CO – Pasca warga wadul ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , Basuki Hadimuljono saat berkunjung ke proyek waduk Bendo pada Jum’at (30/3/2018) lalu, saat dengar wadulan perwakilan dari  272 warga tersebut, Menteri nampak kaget.

Dari wajah Pak Menteri tidak bisa di sembunyikan, karena warga wadul kalau selama dipindah dan tempati rumah Resetlament belum ada masjid . Sehingga menurut perwakilan warga setempat, terasa dikafirkan.

“Saya itu semua Islam Pak, tapi sejak dipindah dan tempati rumah baru, masjid belum dibangun, dimana pak kita sholat kalau kayak gini, kita – kita ini terasa dikafirkan pak,” keluh Didik Suwignyo saat itu.

Saat itu, dihadapan Menteri PUPR, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ( PKP) Kabupaten Ponorogo, satu satunya Pejabat Pemkab dari tingkat desa hinggga Pemda yang hadir saat kunjungan Menteri. Pejabat tersebut tak lain Endang Retno Wulandari.

Menurutnya sudah dianggarkan ditahun 2018 untuk pembangunan masjid.  “Maaf Pak Menteri, ditahun ini dianggarkan untuk pembangunan masjidnya,” terang mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini.

Ternyata pasca kedatangan Menteri PUPR hanya jeda waktu beberapa hari permintaan warga dikabulkan. Hal itu terbukti dengan langsung dilakukannnya awal akan dibangunnya masjid di lokasi perumahan restlament Bendo.

Seperti dijelaskan Kepala Dinas PKP Kabupaten Ponorogo kepada petisi.co,  “Menindaklanjuti kunjungan Menteri PUPR dan atas kesepakatan Menteri dan Bupati Ponorogo, akan dilaksanakan pembangunan masjid oleh Kementrian PUPR melalui BBWS,” terangnya, Sabtu (7/3/2018).

Bahkan menurut Retno sapaan akrab Kepala Dinas PKP Kabupaten Ponorogo kalau pekerjaan pembangunan masjid di Bendo sudah mulai ditangani, hanya dalam jeda waktu empat hari pasca kunjungan Pak Menteri PUPR.

“Dilaksanakan sejak  Selasa 3 April 2019 dan hari ini Sabtu 7 April 2019 dilaksanakan penentuan arah kiblat  dari Dinas PKP, KEMENAG dan BBWS,” tandas Retno.

Retno juga menyinggung persoalan anggaran yang oleh Pemda Ponorogo sudah dianggarkan, namun dalam kenyataan hari ini pembangunan masjid dianggarakan oleh Kementerian PUPR melalui BBWS, sehingga untuk anggaran dari APBD yang direncanakan akhirnya dipending, karena tidak boleh doubel anggaran dalam satu pekerjaan yang fungsi sama.

Sehingga anggaran yang direncanakan dan tidak dilaksanakan.

Menurutnya akan dipending dan dimasukan lagi di PAK serta akan dipergunakan untuk pembangunan fasilitas umum lainnya.

“Jadi untuk pembangunan mushola yang dari Pemda dipending, biar gak dobel-dobel anggaran, kan fungsinya sama. Dan yang dari Pemda dirubah di PAK bisa dimanfaatkan untuk lainnya,” pungkas Kepala Dinas PKP kepada petisi.co.

Dwi Sumarno warga hunian rumah resetlamen juga membenarkan hari ini sudah pemasangan propil tanda akan dimulainya pekerjaan pondasi masjid.

“Apa yang kita harapkan segera ada masjid apa mushola di hunian resetlamen ini dan hari ini sudah mulai dipasang  boplang dah siap mas,” katanya.

Begitu juga menurut warga, Heri, kalau masjid akan dibangun di blok  B. “Masjid akan dibangun di area fasum (fasilitas umu), disamping  rumah Blok   B-12,” pungkasnya.(mal)

No More Posts Available.

No more pages to load.