Pasutri Lansia Tinggal di Gubuk Reot, Butuh Perhatian Pemkab Banyuasin

oleh -66 Dilihat
oleh
Kemiskinan masih banyak terjadi di Banyuasin, salah satunya pasutri lansia ini.

BANYUASIN, PETISI.CO – Potret menyedihkan  dialami warga RT 17 RW 03 Kelurahan Sukamoro Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin Sum-Sel.

Sepasang suami istri lanjut usia (Lansia) yang tak memiliki anak itu harus mengisi masa tuanya di gubuk bilik mirip kandangg ayam.

Meski telah lama tinggal dalam tempat yang tak nyaman dan sangat tidak layak, namun kondisi pasangan lansia tersebut seolah luput dari perhatian pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin.

Sepasang lansia itu, kakek Abdulah (74) dan nenek Rohani (54).

Nenek Rohani mengisahkan, sejak 20 tahun silam kedua pasangan ini hidup di pondok tidak layak huni ini.

Ketika panas menyengat dan dingin menusuk tulang saat hujan, keduanya tak punya pilihan lain, selain menempati gubuk reot.

Rohani yang bekerja serabutan, sementara Abdullah tidak bisa bekerja karena mengalami kebutaan, meski terbata-bata namun tidak ada pilihan selain terus tegar melewati hari massa tua mereka.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja, mereka terkadang harus mengharap belas kasih dari tetangga, mau berhutang ke warung sudah sangat malu, takut tidak dikasih, karena hutang lama masih ada.

“Tak pernah dapat program bantuan, kami ini wong susah, untuk makan terkadang ndak bisa beli, beras, terpaksa minum banyu tajen,” ungkap Rohana.

Pasutri tersebut berharap pemerintah Kabupaten Banyuasin mau membantu memasukkan keluarganya dalam program peningkatan kesejahteraan.

Pasangan Pak Abdullah dan Ibu Rohani ini adalah segelintir potret kemiskinan di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Masih banyak lagi Lansia-Lansia dan Pak Abdullah dan ibu Rohani yang lain yang sama sekali tidak mendapat perhatian pemerintah.(clsl/roni)