LAMONGAN, PETISI.CO – Ungkapan itu disampaikan oleh H. Supandi ketua Pengurus Cabang NU Lamongan saat menerima kunjungan silaturahmi ketua Pengurus Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate Lamongan di kantornya Jalan Kyai Amin Kec. Lamongan pasca kasus bentrok antara Badan Otonom NU yakni Pagar Nusa dan Persaudaraan Setia Hati Terate di halaman MWC NU Sugio.
Menurutnya, untuk perlu diketahui banyak orang bahwa, Pagar Nusa adalah Banomnya Nahdlatul Ulama. Yang mana itu, Banom yang berbasis profesi. Dimana-mana saya sampaikan kepada anak-anak kami, kita itu harus berpegang pada Ahlaqul Karimah.
Kuatnya bagaimanapun juga, kalau tidak didasari Ahlaqul Karimah itu akan menjadi persoalan di kemudian hari.
Terkait dengan insiden di MWC Sugio (5/9/2020), walaupun itu wilayah PCNU Babat mudah-mudahan bisa diselesaikan.
Dan hari ini kita ketemu antara pengurus Pagar Nusa dan PSHT Cabang Lamongan, kita menyepakati itu adalah hal yang perlu kita maklumi bersama, dan kita maafkan bersama.
Memang anak-anak itu sedang mencari jati diri, ya namanya anak-anak, mudah-mudahan saja bisa kemudian diluruskan, dan masing-masing bisa menerima untuk saling memaafkan, saling damai dan tidak ada lagi persoalan di kemudian hari.
Semua itu saudara, baik itu PN dan PSHT adalah sama sama anak bangsa, mudah-mudahan menjadi anak bangsa yang cerdas, cerdik, cendikiawan cendikiawati dan sholeh sholeha.
Sementara itu Mas Harto Ketua PSHT Cab. Lamongan mengungkapkan syukur Alhamdulillah dengan pertemuan ini, insya allah kita saling menyadari, kita sudah saling terbuka dan juga saling menghaturkan maaf serta membuka pintu maaf.
“Sebenarnya ini adalah tidak ada konflik, tapi kesalahpahaman saja dari adik-adik kita, dan baik dari PCNU dan Pagar Nusa telah menerima kami dengan baik, dan ternyata kita adalah masih “satu pohon “, dan insya Allah nanti segera kita turun ke bawah untuk mendinginkan suasana,” imbuh Harto.
Juga termasuk tadi disampaikan oleh beliau, Ketua PCNU Lamongan H. Supandi adalah Sahabat Karib dari Alm. Mas Tarmaji, Ketua Umum PSHT yang ada di Madiun. Lha ini yang menjadikan saya sangat Trenyuh dan Terharu, ternyata kita itu masih satu keluarga.
Dan harapan saya pribadi kepada teman teman media, agar juga bisa membantu mendinginkan suasana lah, biar Lamongan tetap kondusif , tetap adem ayem meski ditahun politik seperti sekarang ini.
Dalam kesmpatan yang sama, Gus Mahfud ketua Pagar Nusa Lamongan juga menyatakan, terkait kejadian ataupun insiden antara PN dan PSHT sudah diklarifikasi, dan juga sudah dimasukkan dalam ranah hukum yang saat ini sudah ditangani Polres Lamongan.
Dan apapun kejadian kejadian seperti itu, segera kita intruksikan ke bawah untuk tidak ada dendam, dari PSHT juga di saksikan oleh PCNU Lamongan untuk saling komunikasi, agar dari arus bawah itu mengerti, yang di atas seperti ini bisa rukun, kenapa yang bawah koq ribut.
Ini yang harus diselaraskan sampai ke bawah, agar kejadian kejadian yang selama ini terjadi, tidak terulang lagi, demi Lamongan yang kondusif.
Lebih lanjut Gus Mahfud juga mengatakan, seperti juga disampaikan Mas Harto tadi, memang kejadian itu sudah diproses hukum dan untuk selanjutnya juga ada sanksi tegas tersendiri dari beliau Mas Harto ketua PSHT Cab. Lamongan
“Dan pesan dari saya juga, ini adalah tahun Pilkada harap selalu waspada dalam menanggapi isu isu yang belum tentu benar alias HOAX sangat santer beredar di media social. Semoga Lamongan tetap kondusif, tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya. (ak)