Pegawai JNT Socah Dibacok

oleh -69 Dilihat
oleh
Adik ipar korban dan Paman dari istri korban, Tosin. Saat di wawancarai media di rumah duka.

BANGKALAN, PETISI.COSalah seorang pegawai ekspedisi, JNT diduga menjadi korban kekerasan pada Senin (04/10/2021) pagi. Korban ditemukan tergeletak di tengah Jalan Raya Klobungan, wilayah Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.

Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino S.I.K saat dikonfirmasi menyampaikan, dari hasil visum rumah sakit memang ada luka kekerasan, akibat kekerasan benda tajam, dan ini kita perdalam dulu.

TKP korban tergeletak di Jalan Raya Klobungan, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Bangkalan

“Anggota sudah di lapangan, kita perdalam, kita profiling dulu si korban ini siapa, kesehariannya bagaimana dan bagaimana hubungan sosial dia dengan masyarakat sehari-harinya,” tutur Kapolres yang akrab disapa Alith ini.

Alith mengutarakan bahwa tidak ada barang yang hilang. “Untuk informasi yang saat ini, sementara yang kami dapat, barang-barang milik korban ini tidak ada yang hilang. Nanti perkembangan atau informasi lebih lanjut, akan kami informasikan kembali ya. Untuk lukanya, kami belum tahu itu luka bacok atau apa. Tetapi ada luka diduga hasil kekerasan di bagian kepala,” pungkasnya.

Korban dengan inisial IS (22) bekerja di JNT sejak setahun yang lalu merupakan warga Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan memiliki istri yang baru seminggu (7 hari) melahirkan putra pertama mereka.

Hal tersebut diungkapkan oleh Paman dari istri korban, Tosin. Kepada media yang datang, tosin menyampaikan, awalnya keluar dari rumah ke Pasar Senenan. Kemudian dikasih tahu sama orang jual celurit bahwa di sebelahnya Klobungan, ada orang meninggal kayaknya dibacok orang. Awalnya saya abaikan, dikira orang itu (korban) bukan orang sini. Ternyata istri Tosin menelepon kalau suaminya E (initial istri korban, red) dibacok orang di sebelahnya Klobungan.

“Akhirnya saya ke sana, langsung ke TKP. Ternyata di situ sudah ada di tengah jalan, kemudian di pinggirkan ke sebelah barat jalan, karena banyak sepeda yang lalu lalang. Akhirnya, saya memutuskan sama bapak polisi langsung dibawa ke rumah sakit,” papar Tosin.

Sebelum kejadian tadi itu, korban berangkat dari sini (rumah) jam 03.00 berangkat ke JNT. Katanya dia itu mau beres-beres barang mau pengiriman besoknya. Jadi pulang jam 5 dari JNT maunya kembali lagi ke sana. “Ternyata dari utara itu sudah dipepet orang yang tidak dikenal, dipepet mobil maksudnya,” Tosin menambahkan.

Sewaktu pulang mengantar ke rumah sakit, Tosin mengaku bertemu dengan salah seorang saksi mata kejadian yang menimpa korban. Waktu sepeninggal dari rumah sakit, saya ketemu dengan orang yang jatuh itu.

“Ternyata, (menurut saksi) dari arah utara itu melihat dipepet sepeda motor dari atas mobil. Akhirnya jatuh (korban). Yang dari selatan ke utara (saksi) sempat jatuh karena kaget, seperti itu. Jadi, saya sempat minta KTPnya dan saya fhoto sama teman saya,” jelasnya.

Menurut Tosin, korban IS ini sehari-hari bekerja di JNT. “Kurang lebih dari sekarang 1 tahun bekerja di JNT. Sehari-harinya korban pekerja keras, jadi kalau pulang dari kantor itu paling tidak Cuma main voli, kerja lagi, Cuma seperti itu kesehariannya,” ujarnya menambahkan.

Tosin berharap, Polisi menangkap pelaku secepat-cepatnya. Demikian halnya dengan istrinya yang baru melahirkan baru dapat 7 hari. “Korban adalah tulang punggungnya keluarga yang disini,” harapnya.

Terakhir, Tosin menuturkan bahwa barang-barang korban masih ada semua kecuali Handphone milik korban yang raib hingga saat ini. “Barang-barangnya ada semua. Cuma HPnya yang hilang. Tadi masih sempat aktif terus sekarang sudah mati Hpnya,” pungkasnya. (san)

No More Posts Available.

No more pages to load.