Pelabuhan Probolinggo Jadi Tempat Bongkar Muat Kapal Mancanegara

oleh -105 Dilihat
oleh
Gubernur Jatim paparkan rencana pengembangan pelabuhan Probolinggo.

PROBOLINGGO, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa memaparkan rencana pembangunan Pelabuhan Probolinggo. Seiring terbitnya Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan di Jatim, pelabuhan Probolinggo bakal dikembangkan menjadi pusat hub perdagangan dan konektor titik-titik pariwisata unggulan di Jatim.

Dari sektor perdagangan, pelabuhan Probolinggo saat ini sudah menjadi pelabuhan yang cukup besar kontribusinya bagi Jatim. Per bulannya ada sebanyak 140-an kapal besar.

Pelabuhan ini juga sudah menjadi tempat bongkar muat kapal dari mancanegara meski belum banyak. Seperti kapal dari Thailand yang membawa barang ekspor ke Indonesia. Kapal ini membawa row sugar dan tepung tapioka sebanyak dua kali setiap bulannya.

“Pelabuhan ini dibangun agar bisa menjadi salah satu shadow seaport of Singapore. Ini karena peluangnya sangat besar. Di sini, kedalaman 16 meter, sejauh ini yang kita tahu yang paling dalam ada di pelabuhan Benoa yaitu 20 meter,” kata Khofifah, Jumat (14/2/2020).

Keistimewaan dari pelabuhan Probolinggo adalah letaknya yang strategis dilindungi pulau Madura sebagai breakwater. Sehingga gelombang lautnya tidak tinggi hanya 1,5 meter. Tingkat sedimentasi lautnya juga rendah. Sedangkan secara ketersediaan fasilitas yang eksisting, pelabuhan ini sudah memiliki kawasan pergudangan, pemadam kebakaran, rest area, serta jembatan timbang.

Ke depan jalan akses ke Pelabuhan Probolinggo juga akan dilebarkan. Jika saat ini jalan yang mampu dilewati beban 20 ton hanya selebar 8 meter. Ke depan akan dilebarkan menjadi 15 meter.

“Saat ini sudah ada 3 instansi yang paparan ke pemprov.  Bahkan ada yang sudah memaparkan akan mempersiapkan untuk menjadikan seaport ini sampai kedalaman di atas 20 meter. Tapi kami belum putuskan,” ujarnya.

Selain potensial untuk urusan logistik, pengembangan kawasan pelabuhan Probolinggo juga dalam rangka menjadikan menyokong sektor pariwisata. Pelabuhan Probolinggo digadang akan menjadi tempat sandarnya kapal-kapal pesiar yang membawa wisatawan untuk dibawa ke titik-titik pariwisata unggulan di Jatim.

Salah satunya kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS). Selain masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019, kawasan wisata BTS digadang menjadi satu diantara sepuluh ‘Bali Baru’ di Indonesia yang bisa menjadi magnet wisatawan. Dalam lampiran Perpres ini, pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga membutuhkan alokasi anggaran APBN dan KPBU sekitar Rp 9 trilliun, dan detail plannya akan digarap tahun ini.

“Captive market kita adalah wisatawan dari Eropa yang menggunakan kapal pesiar. Yang rata-rata mereka menghabiskan 14 hari di Indonesia. Kita ingin mereka menghabiskan waktunya di Bromo 2 hari, di Ijen 2 hari. Selama ini masing-masing hanya sehari,” paparnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.