Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota Surabaya kembali mencatat prestasi di tingkat nasional. Kali ini, Surabaya berhasil meraih posisi tiga besar dalam ajang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards 2025. Kota Pahlawan mencetak skor nyaris sempurna: 99,83 persen untuk kategori kota.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, kepada Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Acara digelar di Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025.
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Bapemkesra) Surabaya, Arief Boediarto, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada daerah yang dinilai berhasil menerapkan SPM secara optimal dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.
“Setiap tahun, pemerintah daerah wajib melaporkan capaian SPM. Untuk laporan tahun anggaran 2024, batas akhirnya 31 Maret 2025. Alhamdulillah, Surabaya masuk tiga besar,” jelas Arief, Sabtu (24/5/2025).
SPM sendiri mencakup enam bidang utama: Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum), dan Sosial. Masing-masing bidang dinilai berdasarkan parameter teknis — total ada sekitar 43 indikator.
Menurut Arief, prestasi ini adalah hasil dari konsistensi Pemkot Surabaya dalam memenuhi target-target pelayanan dasar. Arahan langsung dari Wali Kota Eri Cahyadi mendorong setiap sektor untuk mencapai angka maksimal.
“Misalnya dalam bidang sosial, kami menargetkan jumlah intervensi yang dilakukan, baik di dalam maupun luar panti. Di bidang pendidikan, berapa anak yang berhasil kita fasilitasi. Hampir semua indikator berhasil kami capai 100 persen,” ungkapnya.
Ia menambahkan, nilai 99,83 persen diperoleh dari sistem penilaian berbobot: 60 persen berasal dari pencapaian teknis enam bidang, dan 40 persen dari elemen pendukung, seperti keberadaan SK Tim SPM, Perwali tentang rencana aksi, serta besaran anggaran yang dialokasikan.
“Angka ini mencerminkan bahwa hak dasar masyarakat, sebagaimana diamanatkan dalam UU Pemerintahan Daerah, telah kami penuhi hampir seluruhnya,” kata Arief.
Meski sudah tinggi, Pemkot tak ingin puas. Evaluasi rutin akan dilakukan tiap tiga bulan untuk menjaga dan meningkatkan capaian tahun 2025.
“Kita akan terus dorong agar capaian SPM Surabaya lebih tinggi lagi. Selisih nilai dengan peringkat dua sangat tipis, hanya 0,01 persen,” tutupnya. (dvd)